Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Selera Humor Bisa Jadi Gejala Awal Demensia

Kompas.com - 12/11/2015, 15:58 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehari-hari, selera humor seseorang bisa menjadi “definisi” diri; karakter yang mudah bergaul, menjadi pemersatu kelompok sosial, atau mungkin ahli dalam melakukan ice breaking.

Menariknya, selera humor seseorang juga bisa menjadi tanda awal dari demensia seperti penyakit Alzheimer. Begitulah isi dari penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer’s Disease 2015.

Menurut peneliti dari University College London, keadaan yang mengarah pada penyakit Alzheimer seperti kehilangan memori bukanlah sebuah gejala awal, melainkan sebuah keadaan yang cukup terlambat bila disebut dengan “gejala”.

Sehingga, melalui penelitian ini, peneliti mencoba mencari gejala yang lebih halus yang muncul lebih awal sebagai gejala dini demensia, selain berkurangnya kecepatan berjalan, penurunan penciuman, dan flek pada mata.

Setelah melakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan dari 48 kerabat pasien demensia, peneliti menemukan bahwa perubahan selera humor seseorang bisa menjadi gejala demensia yang lebih dini untuk diketahui.

Bahkan, ini bisa terlihat sejak 9-15 tahun sebelum gejala umum demensia lainnya terlihat. Sehingga, perubahan selera humor yang tak biasa perlu mendapat perhatian lebih dalam upaya menurunkan risiko demensia.

Perubahan selera humor khas demensia yang dimaksud oleh peneliti ialah saat seseorang menganggap komedi absurd, peristiwa tragis, dan skenario lain yang orang lain tidak menganggap ada kelucuan di sana terasa begitu lucu.

“Humor bisa menjadi cara yang sangat sensitif untuk mendeteksi demensia karena menempatkan tuntutan pada begitu banyak aspek yang berbeda dari fungsi otak, seperti memecahkan teka-teki, emosi, dan kesadaran sosial,” kata pemimpin peneliti, Dr Camilla Clark, dalam siaran pers.

Jadi, saat seseorang mengalami perubahan selera humor menjadi tak biasa, bahkan aneh, ini bisa menjadi gejala yang lebih halus dari penyakit kehilangan memori.

Namun, untuk memahami sejauh mana perubahan selera humor dapat memprediksi perkembangan demensia, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kata Pengamat soal Makna Pertemuan Megawati dan Prabowo
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau