Penanggung Jawab Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Dharmais, Hardina Sabrina mengungkapkan, dalam setahun hanya ada sekitar 3000 orang yang berkunjung. Dari jumlah itu, tidak semuanya melakukan deteksi dini kanker payudara. Karena, memang ada lima jenis kanker lainnya yang bisa dideteksi di Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Dharmais.
"Jumlah ini masih sangat sedikit lah dengan banyaknya penduduk Jakarta. Padahal dari sekitar 3000 orang itu, ditemukan 115 orang yang dicurigai kanker payudara tahun 2014. Bagaimana dengan yang tidak datang periksa," kata Hardina dalam diskusi "Kanker Payudara Bukan Tabu, Semua Berhak Tahu" di Jakarta, Jumat (18/12/2015).
Hardina mengatakan, masih banyak masyarakat yang tidak paham bahwa deteksi dini itu penting dan banyak juga yang justru takut menerima kenyataan memiliki kanker payudara setelah melakukan pemeriksaan.
"Yang datang adalah orang-orang sehat dan punya uang, karena deteksi dini ini belum di-cover," ungkap Hardina.
Untuk pemeriksaan payudara dengan mammografi, dibutuhkan biaya sekitar Rp 275 ribu. Meski jumlahnya sedikit, ada peningkatan jumlah pengunjung ke Instalasi Deteksi Dini setiap tahunnya.
Hardina mengungkapkan, bahkan mulai banyak masyarakat dari daerah yang juga datang melakukan pemeriksaan kanker payudara.
Pemeriksaan payudara secara rutin dengan mammografi sebaiknya dilakukan oleh wanita yang berusia di atas 35-40 tahun. Sebelum usia itu, bisa melakukan deteksi dini kanker payudara dengan USG dan periksa payudara sendiri (SADARI). Jika terdeteksi pada stadium awal, tentunya kanker payudara akan lebih mudah diobati dan kesempatan untuk sembuh pun lebih besar.