Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2016, 19:35 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter Spesialis Ortopedi dan chiropractic, keduanya sama-sama menangani masalah tulang dan persendian. Lalu, apa bedanya?

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi-Konsultan Spine, Didik Librianto menjelaskan, chiropractic sendiri bukan bagian dari bidang ilmu kedokteran atau tidak masuk dalam kurikulum pendidikan dokter ortopedi. Chiropractic merupakan pengobatan tradisional luar negeri.

"Chiropractic itu bukan bagian dari pendidikan ortopedi. Kita dari bagian tulang belakang tidak mengenal chiropractic," terang Didik di Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Bogor, Berawal dari Temuan Tas di KRL

Didik mengatakan, seorang dokter ortopedi tidak boleh melakukan manipulasi berlebihan atau adjustment pada tulang pasien, seperti menggeser-geser bagian leher tanpa ada pemeriksaan terlebih dahulu.

Menurut Didik, jika ada masalah tulang, sebaiknya berobat ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui lebih jelasnya sebelum dilakukan pengobatan.

"Kita, kan enggak tahu di dalam ada infeksi tulang, apa ada yang rusak, tumor, pergeseran bantalan, kelainan bentuk, semua harus diperiksa dulu detail dulu baru kita tahu," kata Didik.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Sementara itu, dokter chiropractic Magieline Rosalina menjelaskan, chiropractic hingga saat ini memang masih dianggap sebagai pengobatan tradisional.

Namun, di Indonesia sendiri sudah ada Perhimpunan Chiropraksi Indonesia (Perchirindo) dan juga pendidikannya di Biomechanical Medicine Convention Course. Kursus itu hanya boleh diikuti oleh lulusan kedokteran. Untuk itu, terapi chiropractic pun tidak sembarangan dilakukan kepada pasien.

"Kita juga punya prosedur yang harus dipatuhi. Sebelum diterapi, pasien diwawancara, apakah punya riwayat penyakit, diperiksa tulangnya, persendian. Pemeriksaannya banyak. Harus detail," terang Magie.

Baca juga: Yakuza Jepang Janji Akhiri Pertikaian dan Tak Akan Buat Masalah Lagi

Magie mengatakan, terapi chiropractic juga tidak hanya dengan adjustment hingga terdengar bunyi krek. Ada banyak teknik chiropractic, termasuk dengan alat bantu atau instrumen. Teknik apa yang digunakan, tentu kembali pada hasil pemeriksaan pasien.

Chiropractor pun tidak akan melakukan terapi, jika hasil pemeriksaan pada pasien tidak memungkinkan untuk diterapi dengan chiropractic.

"Kalau ada kasus patah tulang, ya kita enggak akan sentuh karena memang bukan bidang kita. Tapi kalau masalah di otot, persendian, itu bisa bidang chiropractic  yang betulin. Atau bisa juga ke fisioterapi yang kerjanya di bagian otot," papar Magie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau