"Pria ejakulasi, tapi enggak ada sperma. Sperma tidak bisa ditemukan, itu bisa jadi salah satu gangguan sperma berat azoospermia," jelas Yassin dalam diskusi di Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Gangguan sperma bisa menjadi salah satu bagian yang diperhatikan dokter kandungan untuk mengatasi masalah kesuburan pasangan suami istri. Jika pria mengalami azoospermia atau sperma kosong, dokter kandungan akan berkoordinasi dengan dokter urologi untuk mencari tahu penyebabnya.
Yassin menambahkan, gangguan sperma bisa berasal dari "pabrik" sperma, distribusinya, hingga sel sperma itu sendiri.
"Kalau ada bagian yang tersumbat, jumlah sperma bisa jadi rendah. Kalau lihat bentuknya, misalnya ada yang kepalanya dua, sperma yang rusak jadi enggak bisa masuk menembus sel telur. Ada juga sperma yang berenangnya lambat," jelas Yassin.
Gangguan pada sperma itulah yang menyebabkan infertilitas pada pria. Adapun faktor risiko rusaknya sperma antara lain, kebiasaan merokok hingga organ vital sering terpapar panas.
Dokter biasanya akan meminta pasien menerapkan gaya hidup sehat terlebih dahulu untuk mendapati sperma yang sehat.