Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2016, 09:01 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com — Gejala demam berdarah dengue (DBD) pada bayi dan anak balita biasanya diawali dengan demam tinggi, batuk, pilek, hingga mual dan muntah. Namun, sering kali gejala ini tak disadari sebagai tanda DBD.

Karena itu, jika orangtua curiga anak terkena demam berdarah, segera hubungi dokter Anda. Karena gejala demam berdarah mirip dengan chikungunya, dokter akan meminta tes darah untuk memastikan diagnosisnya.

Tidak ada obat khusus untuk demam berdarah, tetapi ada pengobatan untuk gejala yang timbul.

Dokter mungkin meresepkan parasetamol atau acetaminophen untuk meredakan gejala demam. Jangan berikan obat anti-inflamasi karena hal itu dapat memengaruhi trombosit darah sehingga memperburuk pendarahan.

Demam berdarah yang parah biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Anak Anda mungkin perlu diinfus cairan intravena (fluid IV) untuk mengatasi dehidrasi.

Bahkan, terkadang ada anak yang perlu transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang. Anak Anda akan diawasi dengan ketat oleh dokter untuk mendeteksi adanya tanda-tanda shock.

Pastikan: 
- Anak banyak istirahat.
- Memberinya makanan ringan dan bergizi.
- Kompres dahinya dengan kain basah untuk membantu menurunkan demam.

Makanan yang dianjurkan:
- ASI
- Jus segar (pepaya, jeruk, jus anggur, dan buah lainnya), sup
- Bubur bayi 
- Air kelapa

Makanan yang harus dihindari:
- Makanan cepat saji
- Gorengan
- Makanan sarat gula

Pemulihan

Sebagian besar kasus demam berdarah ringan akan sembuh dalam waktu satu atau dua minggu. Anak-anak yang sudah pernah terkena demam berdarah akan menjadi kebal terhadap jenis tertentu dari virus dengue.

Bagaimana memperkecil risiko DBD pada anak?

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk DBD. Cara pencegahan paling ampuh sekarang ini adalah dengan mencegah gigitan dan perkembangbiakkan nyamuk yang menyebarkan virus dengue.

Pastikan agar di dalam dan sekitar rumah tidak ada air tergenang.

- Beri anak pakaian yang menutupi seluruh tubuh, termasuk tangan dan kaki.

- Usahakan anak memakai pakaian berwarna terang karena pakaian berwarna gelap lebih menarik untuk nyamuk.

- Oleskan losion antinyamuk.

- Gunakan kelambu untuk menutupi area tidur anak.

- Pasang kawat nyamuk di lubang-lubang tempat nyamuk masuk.

- Penggunaan AC bisa mengurangi kehadiran nyamuk.

- Jika perlu, semprot ruangan dengan cairan antiserangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau