Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2016, 07:35 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Baik virus Zika maupun virus dengue sama-sama ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala infeksi kedua virus ini pun hampir mirip, yaitu demam. Namun, ada beberapa gejala yang membedakan ketika seseorang terinfeksi virus Zika atau dengue yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).

"Gejala yang menonjol jika terinfeksi virus Zika adalah mata merah," ujar dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2016).

Selain demam mendadak tinggi dan mata merah, virus Zika juga bisa menimbulkan gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala, lemas, serta kemerahan di kulit badan, punggung, hingga kaki.

"Kalau demam berdarah, timbul bintik merah. Pada kasus berat, sampai pendarahan. Bedanya, pada DBD, trombosit turun, pada Zika, trombositnya normal," kata Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu.

Terkadang, baik infeksi Zika maupun DBD hanya memunculkan gejala ringan sehingga sering kali tidak terdeteksi. Menurut Ari, jika ada pasien yang demam kemudian matanya merah karena mengalami radang konjungtiva, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Ari mengungkapkan, virus Zika sebenarnya sudah lama ada, termasuk di Indonesia. Infeksi itu pun selama ini tidak lebih berbahaya dibanding terkena DBD. Namun, saat ini, infeksi virus Zika pada ibu hamil dicurigai menyebabkan bayi lahir dengan mikrosefali atau kepala kecil karena gangguan perkembangan otak.

Peningkatan infeksi virus Zika terjadi di wilayah Amerika Latin yang diikuti peningkatan kasus mikrosefali. WHO pun telah mengeluarkan status darurat kesehatan global terhadap kasus infeksi virus Zika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com