Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Orientasi Seksual LGBT "Menular" atau Tidak?

Kompas.com - 09/02/2016, 19:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karena dianggap memiliki orientasi seksual yang tak lazim, banyak mitos yang berkembang mengenai adanya kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Salah satunya adalah mitos mengenai LGBT dapat menular.

Dokter spesialis bedah saraf dari Rumah Sakit Mayapada, Roslan Yusni Hasan atau yang akrab disapa Ryu ini menegaskan, orientasi seksual LGBT tidak menular.

"Tentu tidak menular (LGBT). Orientasi seksual dan lainnya itu struktur di otaknya sudah ada," jelas Ryu di Kantor LBH, Jakarta, Selasa ( 9/2/2016).

Ryu menjelaskan, orang yang menjadi gay setelah sering berkumpul dengan gay karena memang sebelumnya sudah ada bakat dalam diri orang tersebut. Lingkungan sosial akhirnya bisa memicu seseorang yang memiliki bakat gay kemudian menjadi gay.

"Kalau punya bakat, lalu kumpul sama homoseksual, ya makin jadi homoseksual. Bakatnya, kan ada. Tapi, yang enggak ada bakatnya ya enggak jadi ikut homoseksual," kata Ryu.

Ryu mengungkapkan, pada dasarnya janin dalam kandungan adalah perempuan. Kemudian janin berkembang menjadi jenis kelamin perempuan dan ada tumbuh testis sehingga menjadi jenis kelamin laki-laki di usia kehamilan 8 minggu.

Perubahan pada kadar hormon-hormon tertentu menyebabkan perubahan pada janin sehingga terbentuk perbedaan jenis kelamin.

Lalu, bagaimana kemudian jenis kelamin laki-laki menyukai laki-laki atau jenis kelamin perempuan menyukai perempuan adalah tergantung dari susunan saraf pada otaknya.

Struktur otak itu telah terbentuk saat janin masih dalam kandungan dan tidak bisa diubah. Sistem saraf dan struktur otak  dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari asupan makanan, faktor genetik, hingga hormon dari orangtua maupun bayi itu sendiri.

Menurut Ryu, tidak ada yang salah dengan manusia yang terlahir LGBT, hal itu merupakan variasi dari struktur otak manusia yang berbeda-berbeda.

Seperti halnya, ada manusia berkulit hitam, putih, rambut lurus, keriting, suka musik, suka matematika, begitu pula dengan adanya LGBT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ada beberapa jenis golongann lgbt. semua punyangen x dan y. semua punya sifat kasih. bila di bilang menular kadang bisa jadi membuka aura gaynya karena teman atau sosmed, apa lagi cendrung abg cowok penasaran terhadap apa yg ada. yg membuat nyaman dlm arti coba coba. atau di banggakan.spt km ganten
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau