Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2016, 13:00 WIB

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Makanan punya peran mengatur suasana hati atau mood anak. Dengan mengatur apa yang dimakan, mood bisa dikontrol.

Pernah dengar tagline sebuah produk makanan yang berbunyi, "Lo rese kalo lagi laper?" Tagline itu ada benarnya. Makanan, lewat rasa dan nutrisi yang dikandungnya punya pengaruh kuat terhadap tubuh dan mood manusia.

"Sedikit banyak, mood berpengaruh pada tingkah laku manusia, termasuk pada anak. Kalau si anak suasana hatinya sedang jelek dan mudah ngambek, orangtua juga yang akan repot," ujar Leona Victoria APD, ahli gizi, kepada Kompas.com, Senin (4/4/2016).

Lulusan University of Sidney jurusan Master of Nutrition and Dietetics ini menjelaskan bahwa kekurangan atau kelebihan suatu zat menimbulkan efek bervariasi, mulai dari mudah marah, mudah ngambek, malas bergerak, sampai super-aktif.

"Kelebihan gula buatan, misalnya, bisa membuat anak jadi aktif bergerak karena tubuhnya ingin membakar gula yang masuk berlebihan," ucap Victoria.

Jadi, lanjut Victoria, orangtua harus menakar asupan gula pada anak. Gula yang dimaksud di sini adalah gula pasir.

Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pat F Bass III, MD, MPH, pakar kesehatan anak di Louisiana State University Health Services Center-Shreveport menyebutkan bahwa anak dengan bipolar sebaiknya menjauhi gula karena mudah mengubah suasana hati. Akibat terburuknya, perilaku si anak bisa di luar dugaan.

Terlalu banyak lemak dalam sekali makan juga tak baik karena membuat anak malas bergerak dan terlihat kurang bersemangat. Maka dari itu, sebaiknya hindari asupan lemak berlebih dalam satu porsi makanan.

"Protein yang disantap biasanya mengandung lemak. Jadi, tak perlu ditambah jika tak dibutuhkan," ujar Victoria.

Sebaliknya, kekurangan suatu zat juga tak baik. Misalnya, kekurangan karbohidrat akan membuat si anak mudah gusar atau bahkan marah. Hal ini karena karbohidrat merupakan sumber energi bagi otak.

"Dalam satu porsi makanan sebaiknya memiliki unsur karbohidrat, serat, dan protein. Fungsinya untuk menstabilkan penyerapan dan indeks glikemik sehingga suasana hati lebih stabil," kata Victoria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau