Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2016, 08:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengobatan utama kanker pada usus besar dan rektum (kolorektal) adalah dengan operasi. Pada lebih dari separuh kasus, pembedahan dapat menyembuhkan jenis kanker ini. Saat ini sudah tersedia metode baru bedah kanker korektal dengan luka yang kecil.

Pada bedah konvensional, dokter akan membuka bagian perut untuk membuang kanker. Pada prosedur ini luka sayatan cukup besar, bisa sampai 12 cm. Selain waktu pemulihan yang lama, bekas luka juga secara estetika kurang baik.

Para dokter kini lebih banyak mempergunakan bedah minimal invasive. "Metode bedah ini kini sudah menjadi standar baku untuk penanganan kanker kolorektal di banyak negara. Di Korea bahkan sudah tidak dipakai lagi bedah konvensional," kata dr.Eko Priatno, konsultan bedah digestive dari RS.Pondok Indah Jakarta (7/4/16).

Kelebihan dari bedah minimal invasive antara lain nyeri setelah operasi sangat minimal, lama perawatan di rumah sakit lebih singkat, bekas luka operasi hampir tidak terlihat, serta pasien bisa segera kembali bekerja pascaoperasi.

Meski demikian, menurut Eko tidak semua kanker kolorektal bisa diatasi dengan teknik bedah ini. "Idealnya hanya untuk kanker stadium satu sampai tiga. Kalau sudah stadium empat biasanya sudah menyebar ke organ lain, tapi dokter yang sangat ahli bisa tetap menggunakan bedah minimal invasive," paparnya.

Di antara mereka yang beresiko tinggi mengalami kambuhnya kanker atau bila kanker telah menyebar ke jaringan terdekat, biasanya dianjurkan menjalani kemoterapi setelah dilakukan pembedahan.

Radiasi dan kemoterapi ada kalanya juga dianjurkan untuk kanker yang berada di bagian rektum (anus), baik sebelum mau pun setelah pembedahan.

Kanker kolorektal yang terdeteksi dan diobati sejak stadium I memiliki kemungkinan 90 persen bebas dari penyakit. Pada stadium I, tumor ditemukan dalam ukuran kecil di bagian di usus besar dan rektum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com