Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2016, 15:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Antibiotik merupakan obat untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Dari pengertian tersebut, sangat jelas jika penyakit akibat infeksi virus tidak perlu diberi antibiotik.

"Sebagian besar penyakit harian disebabkan oleh virus. Infeksi virus tidak perlu antibiotik karena antibiotik tidak akan mempercepat penyembuhan," ujar dr. Purnawati Sujud, SpAK, MMped dari Yayasan Orangtua Peduli dalam acara media briefing One Health Approach di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Penyakit infeksi virus yang sering diderita masyarakat antara lain batuk pilek, flu, diare akut tanpa darah, campak, cacar, hingga AIDS. Penanganan penyakit tersebut tentu tidak memerlukan antibiotik.

Sayangnya, berdasarkan peneltian yang pernah dikakukan AMRIN (Antimicrobial Resistant In Indonesia), sebanyak 70 persen dokter di Indonesia meresepkan antibiotik yang tidak tepat. Kemudian 50-90 persen konsumen membeli antibiotik tanpa resep.

Purnawati mengatakan, penelitian juga mengungkapkan pemberian antibiotik pada anak cukup tinggi. Sering kali orangtua menganggap antibiotik adalah obat yang dapat mempercepat penyembuhan penyakit pada anak.

"Kok, demam enggak turun-turun, enggak dikasih antibiotik sih. Persepsi seperti itu kan keliru," kata Purnawati.

Penggunaan antibiotik yang tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya resistensi antimikroba atau ketika bakteri menjadi kebal dengan antibiotik.

Resistensi antimikroba kini menjadi permasalahan dunia. Jika dibiarkan, akan semakin banyak bakteri yang tak mempan diobati dengan antibiotik. Mereka yang terinfeksi bakteri yang sudah resisten, nantinya akan semakin sulit untuk diobati hingga berdampak pada kematian.

Penanggungjawab Resistensi Antimikroba WHO Indonesia, dr Dewi Indriani mengatakan, jika tidak segera ditangani, para pakar memperkirakan resistensi antimikroba akan memakan korban jiwa sebesar 10 juta orang, termasuk 4,7 juta di wilayah Asia tahun 2050.

Untuk itu, profesional dan masyarakat, termasuk para orangtua diminta untuk bijak menggunakan antibiotik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau