KOMPAS.com - Super biasanya berkaitan dengan citra pahlawan dalam kostum bermantel berkibar-kibar. Namun, kuman super bukan sesuatu yang baik, karena belum ada obat untuk mengatasinya.
Kuman super ini menakutkan, karena berhubungan dengan infeksi menular seksual. Kuman super itu adalah super gonorrhea yang resisten terhadap antibiotika.
Akhir tahun lalu Center for Disease Control (CDC) mengeluarkan peringatan mengenai turunan baru Chlamydia. Saat ini mereka menambahkan gonorrhea.
Sebagian besar dari kita mengira dua jenis infeksi ini tidak berbahaya, tidak semenakutkan HIV atau sifilis. Tetapi, jika penyakit itu tak bisa diobati antibiotika yang ada saat ini, penyakit itu jelas menakutkan.
"Neisseria gonorrhoeae, bakteria yang menyebabkan penyakit menular gonnorrhea berkembang menjadi resisten terhadap hampir semua antibiotika yang digunakan untuk mengobatinya. Saat ini kami kembali ke satu kelas pengobatan antibiotika terakhir, cephalosporins untuk mengobati infeksi paling umum ini," kata CDC dalam laporan mengenai penyakit ini.
Pengobatan itu mengombinasikan dua antibiotika, satu diberikan lewat suntikan dan yang lain lewat mulut. Tetapi, negara-negara seperti AS dan Inggris sudah menemukan jenis kuman yang mereka cemaskan tidak merespon pengobatan jenis ini.
Kabar baiknya, ada langkah-langkah mudah untuk melindungi diri dari kuman menakutkan ini. Seperti penyakit menular seksual lain, kuman jenis ini ditularkan lewat kontak seksual, juga lewat oral dan anal.
Faktanya, seks oral adalah yang tercepat menularkan kuman super ini, karena banyak orang tidak menggunakan proteksi ketika melakukannya. Plus, antibiotika tidak mencapai tenggorokan seefektif bagian tubuh lain. Begitu kata Public Health England. Keberadaan bakteri di tenggorokan mungkin menambah resistensi antibiotika.
Gonnorrhea adalah penyakit infeksi yang dilaporkan kedua terlazim ditemukan di seluruh dunia. Jenis yang resisten antibiotika sulit dilacak dan yang 100 persen resisten masih jarang.
Hal yang menyebabkan supergonorrhea menyebar dengan cepat adalah fakta bahwa 90 persen pria dan lebih dari 75 persen wanita tidak menampakkan gejala.
Gejala-gejala yang ada berupa lendir vagina berwarna hijau, nyeri panggul, vagina berbau dan demam. Jika tidak diobati, penyakit ini membuat tubuh tidak bisa menghasilkan keturunan.
Orang-orang yang aktif secara seksual sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah kuman penyakit menular seksual. Cara paling mudah mencegahnya adalah dengan menggunakan kondom setiap berhubungan seks, termasuk saat anal dan oral.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.