BATAM, KOMPAS.com - Penduduk Pulau Penawar Rindu, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau mengalami kesulitan air bersih. Ketika musim kemarau tiba, kekeringan pun melanda. Kesulitan air bersih ini ternyata memunculkan berbagai masalah kesehatan.
Anggota tim Nusantara Sehat bagian kesehatan lingkungan, Pijar Liedar Ramadhana (23) mengungkapkan, sulitnya air membuat warga harus menampung air hujan. Air hujan biasa digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Hujan menjadi berkah bagi warga.
Namun, wadah penampungan air hujan itu justru menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk dengue. Sebab, wadah penampungan air hujan dibiarkan terbuka dan diletakkan di teras rumah.
"Kalau kita melihat ember tempat penampungan air hujan, itu jadi sarang jentik nyamuk," ujar Pijar saat ditemui di Gedung Serbaguna, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (22/4/2016).
Tim Nusantara Sehat pun memberikan edukasi kepada warga mengenai potensi tumbuhnya jentik nyamuk di wadah penampungan air.
Pijar menceritakan, tim Nusantara Sehat pernah meminta warga menguras air di ember yang sudah dipenuhi jentik nyamuk. Namun, warga menolak, karena air sangat berharga bagi mereka.
"Di sini, air sama dengan emas. Sangat berharga," kata Pijar.
Tim Nusantara Sehat bagian kesehatan masyarakat Yulianti Nataya Rame Kana menambahkan, warga sebaiknya menutup wadah penampungan air. Selama ini kan ember berisi air hujan banyak sekali dan tidak ada yang ditutup," kata Nataya.
Masalah lain muncul ketika warga menggunakan air hujan untuk mandi, termasuk menggosok gigi. Menurut Nataya, dalam jangka waktu lama, warga bisa berisiko mengalami pengeroposan gigi.
Untuk mendapat air bersih, mereka harus membeli Rp 16.000 -Rp 20.000 satu drum. Semakin jauh perumahan dari pinggir laut, semakin mahal pula harga airnya.
Masalah ini tak hanya terjadi di Pulau Penawar Rindu, tetapi juga pulau lain di Kecamatan Belakang Padang.
Mengubah perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat pun tidak mudah. Masalah itu akan menjadi tantangan tim Nusantara sehat yang ditempatkan di Belakang Padang selama dua tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.