Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Bagikan Kelambu Insektisida untuk Hindari Nyamuk Malaria

Kompas.com - 25/04/2016, 18:39 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Ada cerita lucu saat Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, menghadiri peringatan Hari Malari Sedunia di Kabupaten Seluma, Bengkulu, Senin (25/4/2016).

Saat itu Menkes mengingatkan masyarakat yang mendapatkan pembagian kelambu berinsektisida agar tidak dicuci, karena jika dicuci, maka kelambu insektisida tak akan berfungsi mengusir nyamuk terutama pembawa malaria.

"Ada cerita, kelambu itu dicuci di kolam, akibatnya ikan di kolam tersebut mati semua. Penduduk akhirnya marah, mereka sebut kelambu yang dibagikan itu adalah kelambu jahat," kata Menkes.

Dalam acara di Bengkulu, Menkes juga memberikan kelambu berinsektisida secara simbolik kepada beberapa warga. Menkes sempat memanggil seorang ibu rumah tangga dan seorang siswi SD untuk tanya jawab seputar malaria.

Selain itu, Menkes juga mengingatkan masyarakat untuk tidak merusak mangrove yang digunakan nyamuk pembawa malaria sebagai sarang dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

"Mangrove itu tempat sembunyi nyamuk pembawa malaria, kalau mangrove dirusak nyamuknya akan lari ke rumah warga," jelasnya.

Sementara itu Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, berkomitmen pada tahun 2020 Bengkulu akan bebas malaria. Sejauh ini terdapat dua kabupaten di daerah itu yang sudah tereliminasi malaria, yakni Kepahiang dan Rejang Lebong.

Selain itu, Pemprov Bengkulu berkomitmen memberantas malaria dengan cara memastikan setiap kabupaten/kota di Bengkulu termasuk Provinsi Bengkulu menganggarkan dana kesehatan minimum 5 persen di masing-masing APBD.

"Kami akan anggarkan dana kesehatan termasuk pemberantasan malaria di APBD minimum 5 peren," kata Ridwan Mukti.

Lebih lanjut dikatakan gubernur, untuk mempercepat pengurangan malaria di daerahnya dibutuhkan juga support pemerintah pusat dalam upaya perbaikan infrastruktur desa.

"Di Kabupaten Seluma, tuan rumah Hari Malaria Se-dunia masih ada 100 desa tertinggal, jalan, listrik, jembatan yang buruk, kami membutuhkan bantuan dana pusat untuk mempercepat perbaikan infrastruktur dalam upaya memerangi malaria ini," sambung gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau