Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2016, 21:31 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - FDA mengatakan, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali peraturan mengenai klaim kandungan gizi, termasuk penggunaan istilah 'sehat'.

Badan ini berencana untuk meminta komentar publik tentang masalah tersebut dalam waktu dekat, kata Lauren Kotwicki, perwakilan FDA.

Saat ini, FDA memungkinkan penggunaan istilah "sehat" pada kemasan bila produk memenuhi kriteria gizi tertentu, yang sebagian besar berpusat pada pembatasan lemak, kolesterol dan sodium.

Dengan kata lain, makanan ringan bisa dikatakan sehat bila tidak mengandung lemak lebih dari 3 gram per porsi, tak mengandung lemak jenuh, serta jumlah garam yang direkomendasikan.

Ini berarti, banyak makanan ringan yang termasuk kacang-kacangan yang nyatanya tidak memenuhi syarat sebagai sehat karena banyaknya kandungan lemak.

Selain itu, seperti yang telah dilaporkan, jutaan orang Amerika “terlanjur” berpegang teguh pada saran rendah lemak sebagai pilihan diet terbaik.

Sayangnya, anjuran untuk mengonsumsi makanan ringan yang rendah gula dan garam masih sangat minim. Padahal, mengonsumsi terlalu banyak gula dan garam dapat memiliki konsekuensi kesehatan negatif.

Sebaliknya, kandungan lemak tinggi juga belum bisa dinyatakan tidak sehat. Sebab, ada banyak lemak baik yang bermanfaat bagi kesehatan.

"Kacang-kacangan memang memiliki lemak sehat dan kita tahu lemak tersebut baik untuk kesehatan jantung dan kesehatan mental dan merupakan sumber protein yang baik. Namun, kacang tetap saja termasuk makanan yang padat kalori, terlebih bila mengandung gula, sehingga orang harus membatasi porsi,” kata Thomas Sherman, seorang profesor di Georgetown University yang mengajar mahasiswa kedokteran tentang gizi.

FDA mengatakan akan segera melakukan penelitian gizi, meminta komentar publik dan ahli untuk menetapkan definisi baru dari label “sehat” sebagai pedoman bagi perusahaan makanan dalam membuat produk sehat mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com