Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Fast Food”, Jalan Tol Menuju Diabetes!

Kompas.com - 17/05/2016, 05:53 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com – Makanan siap saji, atau fast food, telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Selain penyajian yang praktis, fast food pun mudah didapat karena gerainya ada di hampir setiap pusat perbelanjaan. Sayang, kebiasaan mengonsumsi makanan ini mendekatkan Anda pada serangan diabetes.

Circulation, jurnal dari American Heart Association, pada 2012 melansir bahwa orang yang memakan fast food lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko terserang diabetes sebesar 27 persen.

Pasalnya, menu menggoyang lidahini—seperti ayam goreng, minuman bersoda, es krim, dan kentang goreng—mengandung lemak jenuh dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs), lemak dari proses penggorengan.

Kedua lemak tersebut dapat menutup reseptor insulin. Karenanya, tubuh tidak bisa menyerap insulin dan kadar gula darah pun melonjak. Ditambah lagi, makanan siap saji sudah pula mengandung jumlah gula yang berlebih.

Dalam sistem metabolisme, gula seharusnya menjadi “bahan baku” energi bila dibakar dan terpakai. Sebaliknya bila tidak terbakar, gula akan menjadi energi yang menumpuk di otot dan hati sebagai glikogen. Padahal, sel hanya dapat menampung glikogen dalam jumlah kecil.

Thinkstock Jangan lupa untuk memesan salad sebagai pendamping makanan utama Anda.
Sisa gula kemudian berubah menjadi trigliserida—sejenis lemak—dan menumpuk sebagai lemak hati. Jika seseorang memiliki penumpukan lemak pada hati, maka ia mungkin atau sudah menderita diabetes.

Cerdas pilih menu

Mengurangi kuantitas konsumsi makanan siap saji disarankan agar terhindar dari diabetes. Apabila memang tak punya pilihan tempat makan lain, Anda sebaiknya lebih kreatif memilih menu sajian.

Daripada memesan paket ukuran besar, sederhanakan saja dengan memilih paket medium. Selain menghemat uang, Anda pun tidak mengonsumsi kalori, lemak, serta gula terlalu banyak.

Jangan lupa untuk memesan salad sebagai pendamping makanan utama Anda. Asupan serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan melengkapi keseimbangan gizi yang diperlukan tubuh.

Ketika memilih daging, ambil daging dengan kandungan lemak relatif rendah, misalnya dada ayam. Setelah memesan beragam menu, Anda lebih baik ganti kebiasaan minum soda dengan air mineral. Hal ini untuk menetralisir zat-zat yang sudah dikonsumsi.

Waspadai juga kadar gula dalam tubuh dengan rutin memeriksakannya. Anda tidak perlu ke rumah sakit, cukup menggunakan alat cek kadar gula darah mandiri di rumah yang saat ini sudah banyak ditemukan, misalnya OneTouch Ultra 2.

Alat cek kadar gula darah tersebut bekerja dengan langkah sederhana. Pertama, masukkan test strip, lalu teteskan darah untuk memulai pengecekan. Hasil tes akan muncul beberapa detik setelahnya.

Bagaimanapun, diabetes lebih baik dicegah sebelum diderita, bukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau