Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kunyah Makanan Terlalu Cepat, Itu Memicu Diabetes!

Kompas.com - 17/12/2015, 07:32 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com
– Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) pada 2014 lalu, Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara penyandang diabetes terbanyak. IDF mencatat jumlahnya mencapai 9,1 juta jiwa. Jika tidak segera dicegah, angka itu bisa meningkat dua kali lipat pada 2035 nanti.

Namun, Anda tak perlu khawatir. Diabetes bisa dicegah dengan mengatur jumlah dan pola konsumsi makanan harian. Hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan cara makan yang benar dan tetap mawas dengan kondisi tubuh. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati bukan?

Mengunyah lebih lama

Ilmuwan dari Lithuanian University of Health Science membandingkan antara 234 orang penderita diabetes tipe dua dan 468 orang tanpa penyakit diabetes. Mereka menemukan bahwa peserta yang melahap makanan dengan cepat 2,5 kali lebih mungkin menderita diabetes dibanding mereka yang makan lebih tenang.

Tak hanya itu. Penelitian di Jepang menemukan bahwa makan cepat berhubungan dengan resistensi insulin.

Resistensi insulin adalah suatu kondisi saat hormon insulin yang dihasilkan pankreas untuk mengontrol kadar gula darah tidak lagi bekerja dengan baik. Keadaan ini bisa meningkatkan risiko tubuh terserang diabetes.

Untuk mencegah hal itu, cobalah mulai mengunyah makanan sebanyak 35-50 kali sebelum ditelan. Semakin lama waktu mengunyah, semakin sedikit jumlah kalori yang dikonsumsi.

Selain itu, mengunyah lebih lama juga bisa menjaga porsi makan tetap ideal karena memberi otak waktu untuk menerima "sinyal kenyang" dari perut. Jadi, tak hanya baik untuk pencernaan, kebiasaan ini juga membantu Anda mengatur porsi makan agar tak berlebih.

Duduk manis dan nikmati

Kesibukan kantor terkadang memaksa Anda untuk makan sembari bekerja di depan komputer. Sayangnya, kebiasaan ini tak baik bagi tubuh, karena otak tidak akan fokus terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan seperti ini orang cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan.

Hal sama juga terjadi saat menonton film. Hasil penelitian Cornell University, AS, menemukan bahwa menonton film bisa menyebabkan berat badan naik, karena porsi ngemil cenderung lebih banyak. Karena itu, ada baiknya Anda luangkan waktu khusus untuk menyantap makanan agar porsinya tetap terjaga.

Atur jadwal

Sepadat apapun aktivitas Anda, ada baiknya menyempatkan waktu sarapan pagi. Pasalnya, rutin sarapan terbukti menurunkan risiko terkena diabetes.

Sebuah penelitian terhadap 5.000 responden selama 18 tahun menunjukkan manfaat sarapan untuk mencegah diabetes. Risiko responden yang rutin sarapan setiap pagi 34 persen lebih rendah dibanding mereka yang tidak. (Kompas.com, 25/9/2012)

Lebih dari itu, pola makan teratur tiga kali sehari sangat dianjurkan. Hal ini penting, karena pola makan tak teratur bisa memicu kegemukan bahkan membuat kadar gula darah dalam tubuh tidak stabil.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau