Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2016, 18:59 WIB
Dian Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Parkinson merupakan gangguan progresif dari sistem saraf di otak yang memengaruhi pergerakan. Parkinson sering kali ditandai dengan tremor atau gemetar pada tangan dan kaki. Gangguan parkinson juga bisa menyebabkan kekakuan sendi dan memperlambat gerakan tubuh.

Salah satu orang terkenal yang memiliki penyakit ini adalah Muhammad Ali, petinju legendaris asal Amerika Serikat yang baru saja tutup usia pada Jumat (3/6/2016) waktu setempat. Pria kelahiran 17 Januari 1942 itu dinyatakan meninggal dunia akibat komplikasi parkinson.

Dokter Spesialis Saraf dari Parkinson and Movement Disorder Center Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Jakarta, Frandy Susatia mengatakan, pasien parkinson memang bisa terkena berbagai komplikasi penyakit.

"Komplikasinya biasanya infeksi paru pneumonia, karena tidak bergerak," kata Frandy kepada Kompas.com, Sabtu (4//6/2016).

Pneumonia merupakan radang paru atau infeksi di jaringan paru. Peradangan yang meluas dapat membuat paru-paru kekurangan pasokan oksigen. Pasien pneumonia umumnya meninggal karena kegagalan napas.

Pasien parkinson juga berisiko mengalami tersedak makanan karena sulit menelan. Tersedak makanan juga bisa menghambat jalan napas. Komplikasi lainnya, yaitu tekanan darah menurun, mengalami gangguan tidur, hingga depresi.

Pada tahap lanjut, pasien parkinson bisa mengalami gangguan postur tubuh sehingga bisa tiba-tiba terjatuh. 

Sejumlah gangguan gerak pada pasien parkinson itu terjadi karena kurangnya produksi neurotransmitter dopamin di otak. Dopamin merupakan salah satu neurotrasmitter yang dibutuhkan untuk memberikan sinyal sel di otak yang mengontrol gerakan tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau