Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2016, 11:37 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengangkatan batu ginjal dari dalam tubuh tak selalu harus dengan operasi pembedahan. Dengan metode Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), batu ginjal akan dihancurkan, kemudian keluar melalui saluran kencing.

Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Charles Martamba Hutasoit menjelaskan, ESWL menggunakan gelombang suara kejut (bukan laser) untuk menghancurkan batu ginjal menjadi pecahan kecil dan halus.

Pasien cukup berbaring dan tubuh didekatkan dengan alat ESWL. Melalui minimal radiasi X-ray dan USG, dokter akan melihat posisi batu ginjal. Saat tindakan, gelombang suara kejut akan diarahkan tepat sasaran pada batu ginjal yang akan dihancurkan.

"Ada fokus satu, dua, dan tiga yang bisa mengatur pengarahan gelombang untuk fokus, juga bisa mengurangi rasa nyeri," kata Charles dalam diskusi di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Dari monitor, tim dokter akan melihat apakah batu berhasil dihancurkan atau tidak. Tindakan biasanya berlangsung selama sekitar 1 jam dan pasien tidak dibius.

"Rasanya kayak dijepret karet. Kadang pasien merasa seperti dipijat sampai bisa tertidur," lanjut dokter spesialis urologi lainnya, Johanus W Soelistyo dari Urology Center RS Siloam Kebon Jeruk.

Johanus atau dokter yang akrab disapa Yongki ini menambahkan, ESWL bisa digunakan pada semua usia. Sebelum tindakan, pasien tentu akan menjalani pemeriksaan lainnya terlebih dahulu, seperti cek fungsi ginjal dan apakah pasien memiliki gangguan perdarahan.

Kemampuan ESWL untuk menghancurkan batu pun tergantung jenis dan ukuran batu. Jenis batu yang sulit dihancurkan yaitu batu dengan kandungan kalsium. Batu kalsium lebih keras dibanding batu barupa asam urat.

ESWL pun bisa dilakukan berulang kali untuk dapat menghancurkan batu secara optimal. Namun, tidak disarankan jika batu terlalu keras dan ukuran besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com