KOMPAS.com - ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi. Itu sebabnya, American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan pertama kehidupan. Setelah itu, pemberian ASI tetap berjalan setidaknya hingga bayi berusia 1 tahun bersamaan dengan pengenalan makanan padat.
Walau rekomendasi ini telah dikampanyekan secara luas, sekitar setengah dari bayi di Ametika tidak mendapatkan ASI hingga 6 bulan dan hanya beberapa ibu yang menjalankan rekomendasi hingga 12 bulan.
Dukungan keluarga serta kerabat, ternyata menjadi faktor utama yang mempengaruhi berapa lama seorang ibu menyusui bayinya.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang perbedaan lamanya menyusui, Dr. Chelsea O. McKinney dari Universitas NorthShore HealthSystem di Evanston, Illinois dan timnya menggunakan informasi yang dikumpulkan dari 1.636 ibu di Maryland, Illinois, dan District of Columbia.
"Saya pikir menghilangkan keberadaan susu formula bayi di rumah sakit, kecuali ada kebutuhan medis, akan membuat dampak paling besar pada kesenjangan menyusui yang telah melanda AS selama beberapa dekade," kata McKinney.
"Keterbatasan susu formula di rumah sakit akan meningkatkan angka menyusui bagi ibu dari segala etnis, seperti yang terlihat dari keberhasilan banyak rumah sakit yang mendukung ASI eksklusif."
Selain itu, dukungan yang lebih tinggi dari saudara atau keluarga ibu menjelaskan perbedaan besar pada lamanya menyusui, lapor peneliti dalam jurnal Pediatrics.
"Itu menarik untuk melihat sejarah keluarga dalam hal menyusui. Itu akan memainkan peran yang kuat bagi para ibu dalam menyusui setidaknya selama 6 bulan," kata McKinney.
"Temuan ini benar-benar menggambarkan bagaimana budaya mempengaruhi kesehatan dan transmisi antargenerasi dalam perilaku kesehatan."
McKinney menyimpulkan, menghilangkan stok susu formula di rumah sakit dan bertanya tentang sejarah menyusui pada keluarga ibu akan membantu penyedia layanan kesehatan untuk memberikan dukungan yang lebih baik dan meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.