Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2016, 11:17 WIB

KOMPAS.com - Ada yang menarik dalam ajang olahraga dunia di Rio De Jenairo 2016, yakni tanda bulat kemerahan di tubuh sebagian atlet Amerika. Rupanya, tanda tersebut berasal dari terapi bekam.

Atlet yang terlihat memiliki bekas-bekas terapi bekam antara lain perenang AS Michael Phelps yang sudah 19 kali ikut olimpiade dan Natalie Coughlin. Atlet gymnastic dari Amerika juga melakukannya.

Bekam adalah metode pengobatan kuno yang sudah dipakai sejak zaman Yunani Kuno dan disebutkan dalam catatan medis Sanskerta ribuan tahun lalu. Bekam juga dipakai oleh ilmuwan kedokteran Ibnu Sina.

Terapi bekam memang sedang diminati para atlet elit. Bila di Indonesia terapi ini populer untuk penyembuhan sejumlah penyakit dan menjaga kebugaran tubuh, para atlet meyakini terapi ini bisa meningkatkan performa mereka.

Selain atlet Amerika, para atlet dari Tiongkok juga diketahui mendapatkan terapi bekam dari pelatihnya.  Orang Tiongkok percaya bekam akan membuka saluran chi.

Terapi bekam dipercaya bisa mengatasi rasa nyeri otot, nyeri punggung, dan berbagai nyeri lain yang mengganggu. Terapi ini juga bisa mempercepat penyembuhan dan memperlancar aliran darah.

Meski demikian, penjelasan ilmiah dari manfaat terapi ini belum diketahui. Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa efek bekam pada performa atlet hanyalah efek plasebo atau semacam sugesti saja.

Ada banyak cara untuk melakukan terapi bekam, tapi secara tradisional dilakukan dengan membakar kapas yang ditempatkan dalam gelas terbalik di kulit untuk menghasilkan kehampaan di udara panas.

Cara lain adalah menggunakan gelas khusus dan pompa vakum. Gelas itu diletakkan di sekitar otot lalu dilakukan pemompaan untuk menghasilkan tekanan yang menarik darah ke permukaan kulit, memecah pembuluh kapiler dan membentuk lingkaran merah keunguan.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, terapi bekam perlu dilakukan secara rutin. Para atlet Amerika bahkan melakukannya rutin sejak setahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com