KOMPAS.com - Banyak dari kita percaya bahwa minum cairan seperti buah jus, teh, atau soda akan menjaga tubuh terhidrasi sama seperti jika kita minum air putih. Kenyataannya, minuman-minuman tersebut mengandung gula dan garam dalam jumlah berlebihan, kemudian diserap dan dikeluarkan oleh tubuh dengan bantuan air.
Minum delapan gelas air putih setiap hari tidak hanya membantu mencegah mulut dan tenggorokan kering, tetapi juga mencegah timbulnya beberapa penyakit.
Meski kita bisa bertahan sekitar satu bulan tanpa makan, namun kita hanya bisa bertahan sekitar seminggu tanpa minum. Sekitar 75 persen tubuh kita terdiri dari air, dengan rincian sebagai berikut:
Darah 92 persen terdiri dari air
Tulang 22 persennya terdiri dari air
Otot 75 persen
Karena itu, tak heran jika imun tubuh kita tergantung kepada air.
Proses dehidrasi dimulai bahkan sebelum kita mulai merasa haus. Menyeruput air sepanjang hari adalah cara terbaik untuk memerangi haus.
Minum segelas air segera setelah bangun tidur akan membantu tekanan darah tetap normal dan mempersiapkan pencernaan mengolah makanan.
Menjaga tubuh terhidrasi sangat penting untuk kesehatan jantung. Ketika tubuh dehidrasi, darah menjadi lebih kental dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan peningkatan kolesterol darah. Ini adalah respon tubuh untuk mencegah kehilangan air dari sel-selnya. Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, kata Asosiasi Jantung Amerika Serikat.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas, yang berkaitan dengan diabetes tipe-2, tekanan darah tinggi dan kanker.
Semua ini dapat dicegah oleh minum air putih sebelum sarapan, makan siang, dan makan malam, menurut sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam Journal of American Dietetic Association.
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga bisa membantu menjaga berat badan ideal. Pasalnya, minum air putih secara teratur dapat mempercepat metabolisme termasuk menjaga kesehatan baik fisik, mental, dan kesehatan emosional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.