JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini banyak orang menghindari susu berlemak atau full fat, karena takut gemuk. Susu low fat atau rendah lemak pun akhirnya menjadi primadona bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Menurut peneliti senior dan ahli nutrisi dari Fonterra, Elisabeth Weichselbaum, hal itu adalah asumsi yang salah. Lemak pada susu justru bermanfaat untuk kesehatan dan tidak meningkatkan berat badan.
"Yang membuat gemuk adalah tergantung berapa banyak kalori yang Anda makan per hari," kata Elisabeth di Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Misalnya, mengganti susu dengan banyak konsumsi karbohidrat dan tambahan gula. Hal itu justru yang menyebabkan berat badan naik. Ia mengungkapkan, susu mengandung lemak alami yang dibutuhkan tubuh.
Lemak membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Jika hanya minum susu rendah lemak, otomatis menghilangkan vitamin yang dibutuhkan tersebut. Konsumsi susu berlemak justru disarankan untuk diet yang sehat
"Para ahli kini setuju, bahwa lemak marupakan bagian penting dari diet yang sehat dan tidak benar telah menyalahkan lemak yang merugikan kesehatan," kata Elisabeth.
Susu full fat juga tidak terbukti meningkatkan penyakit kardiovaskular seperti jantung. Di samping itu, susu rendah lemak pun tidak terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Beberapa penelitian menunjukkan, responden yang minum susu tanpa lemak justru lebih banyak yang mengalami kegemukan dan diabetes dibanding yang minum full fat. Jadi, bukan berarti minum susu rendah lemak akan lebih menyehatkan dibanding full fat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.