Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2016, 19:25 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Kondisi seseorang dengan intoleransi laktosa membuatnya sulit mengonsumsi susu sapi. Akhirnya, seringkali pilihan mengonsumsi susu beralih ke susu nabati. Tapi, sebenarnya seberapa sehatkah susu nabati? Apakah memiliki manfaat yang sama dengan susu sapi?


Susu almond

Mengandung banyak nutrisi yang hampir sama dengan susu sapi, seperti vitamin E, dengan kelebihan rendah kalori dan rendah lemak.

Meskipun terbuat dari kacang-kacangan, susu almond memiliki sangat sedikit protein. Untuk menghasilkan rasa yang lebih enak, beberapa produk susu almond mengandung gula yang cukup banyak. Memilih susu almond tanpa tambahan gula adalah pilihan yang lebih baik.

Susu kacang mete

Memiliki tekstur yang paling mirip dengan susu sapi, beberapa produk telah menambahkan vitamin D, B12, A dan kalsium, untuk melengkapi nutrisi.

Mirip dengan susu almond susu, susu mete juga rendah kalori dan lemak. Hanya saja, karena masih jarang, susu mete bisa menjadi salah satu susu nabati paling mahal.

Susu beras

Susu beras merupakan sumber yang kaya akan vitamin B dan magnesium. Kandungaan karbohidratnya membuat susu ini bisa menjadi sumber energi yang sangat baik.

Hanya saja, beras mengandung tepung, sehingga dapat menyebabkan Anda kelebihan gula saat mengonsumsinya lebih dari satu gelas, membuat susu beras tidak cocok untuk penderita diabetes. Jika Anda penderita diabetes, sebaiknya pilih susu sapi, kedelai atau susu almond dengan rasa plain.

Susu kelapa

Santan berasal dari daging kelapa, yang mengandung lemak sehat, vitamin, zat besi dan serat. Meskipun memiliki kandungan kalori yang tinggi, beberapa ahli mengklaim kalau susu kelapa atau santan dapat membantu meningkatkan metabolisme Anda dan kemampuan pembakaran lemak.

Namun, tekstur susu kelapa yang kental memang lebih cocok untuk memasak ketimbang diminum langsung.

Susu kedelai

Mengandung kadar protein yang sama dengan susu sapi. Selain itu juga mengandung lebih sedikit gula dari susu sapi dan mengandung phytoestrogen yang dapat membantu penyerapan kalsium. Hanya saja, susu kedelai memiliki reputasi yang kontroversial.

Proses difermentasi kedelai dinilai dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks untuk pria dan wanita, yang telah dikaitkan dengan efek negatif pada kesuburan dan siklus menstruasi, sehingga Anda perlu membatasi asupannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau