KOMPAS.com - Dua bayi laki-laki yang kembar siam dengan bagian kepala menyatu telah berhasil dipisahkan oleh tim doker dari Rumah Sakit Anak di Montefiore Medical Center, Bronx, Amerika Serikat, Jumat (14/10/2016) dini hari waktu setempat. Operasi yang dipimpin oleh Dr. James Goodrich itu berlangsung selama sekitar 16,5 jam.
Dokter James sendiri sudah sangat berpengalaman memisahkan bayi kembar siam di bagian kepala. Ini adalah tindakan operasinya yang ketujuh.
Mulanya kedua bayi kembar siam, Jadon dan Anias McDonald mulai masuk ke ruang operasi sejak Kamis (13/10/2016) pukul 07.15 waktu setempat. Kedua orangtua mereka, Nicole dan Kristen McDonald pun menunggu dengan perasaan tak tenang.
Mereka telah melakukan keputusan besar dalam hidup, yaitu memilih prosedur operasi pemisahan. Meski mereka tahu, operasi pemisahan bayi kembar siam di bagian kepala memiliki risiko kerusakan otak jangka panjang untuk satu atau bahkan kedua bayi, hingga risiko kematian.
"Dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi bagian penting dalam pemulihan mereka dan kita tidak akan tahu pasti bagaimana Jadon dan Anias akan melewati masa pemulihan selama berminggu-minggu," tulis Nicole di laman Facebook-nya.
Operasi tersebut melibatkan lebih dari 20 tenaga medis, mulai dari dokter, ahli bedah, perawat, dan para staf. Mereka bekerja sama untuk memisahkan bagian otak, tengkorak, memastikan saraf dan pembuluh darah akan bekerja dengan baik, cangkok kulit dan tulang, hingga menjahit kembali bagian kepala masing-masing bayi dengan sempurnya.
Tim dokter sebelumnya telah melihat bagian otak dan tengkorak kedua bayi secara detail menggunakan alat pencitraan 3D terbaru.
Setelah menjalani operasi yang sangat rumit dan butuh ketelitian tinggi, sekitar pukul 02.11 dini hari, operasi dinyatakan selesai. Selanjutnya, pemulihan kedua bayi tersebut diharapkan berjalan lancar sehingga keduanya bisa memulai hidup baru seperti anak-anak lainnya.
Bayi kembar siam di bagian kepala memang sangat langka. Hanya satu bayi kembar siam di bagian kepala dari setiap 2,5 juta kelahiran hidup. Sekitar 80 persen bayi kembar siam tersebut meninggal dunia karena komplikasi medis pada usia 2 tahun karena tidak dipisahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.