Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2016, 18:03 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit diabetes bisa menyebabkan komplikasi ke berbagai organ tubuh. Sebab, tingginya gula darah bisa berdampak buruk pada pembuluh darah besar dan kecil. Salah satunya adalah komplikasi pada mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Dokter spesialis mata, konsultan vitreo-retina dari Rumah Sakit Mata AINI, Rumita Kadarisman mengatakan, banyak pasien yang sudah lama terkena diabetes mengalami gangguan pada retina atau disebut retinopati diabetik.

"Pada saat glukosa darah meningkat dalam waktu lama, pembuluh darah retina bisa menjadi bocor atau terjadi penyumbatan, kekurangan oksigen," kata Rumita salam diskusi di Jakarta, Kamis (20/10/216).

Selain itu, juga bisa muncul pembuluh darah baru atau disebut tahap proliferatif, yang justru merusak retina. Namun, retinopati diabetik umumnya tidak bergejala dan baru muncul tanda-tanda jika sudah parah atau susah terkena bagian makula.

Ketika sudah menyerang makula, pasien akan mengalami edema makula diabetik atau diabetic macular edema (DME). Ketika mengalami DME biasanya pasien mulai merasa penglihatannya terganggu. Mulai dari kurang tajamnya penglihatan, buram, dan muncul bercak-bercak gelap pada penglihatan. Lama-kelamaan, jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan.

Kondisi tersebut pun tidak bisa disembuhkan. Hanya bisa dicegah menjadi lebih buruk atau sedikit memperbaiki penglihatan.

Pengobatan juga harus dilakukan seumur hidup dengan biaya yang tidak sedikit Itulah alasan penting mengapa pasien diabetes harus rutin cek kesehatan mata.

Tak perlu menunggu adanya gangguan penglihatan untuk melakukan pemeriksaan rutin. Menurut Rumita, masalah ini keseringan terjadi pada pasien diabetes tipe 2.

Rumita memaparkan, untuk pasien diabetes tipe 1, rekomendasi pemeriksaan awal pada mata adalah setelah 3-5 tahun terdiagnosis. Setelah itu, periksalah setahun sekali. Kemudian, untuk pasien diabetes tipe 2, harus periksa mata setelah terdiagnosis. 

"Karena apa? Karena pasien diabetes enggak tau sejak kapan terkena diabetes. Rutin periksa setiap tahun," ujar Rumita.

Pasien diabetes yang sedang merencanakan kehamilan atau sedang hamil juga harus rutin cek kondisi mata. Direkomendasikan periksa sebelum konsepsi dan pada awal trimester pertama. Setelah itu, bisa setiap 3 sampai 12 bulan sekali, tergantung kondisinya.

Sementara itu, dokter yang menangani pasien diabetes juga diharapkan bisa merujuk pasien untuk mengecek kesehatan mata. Apalagi, jika pasien tersebut ternyata sudah lama mengidap diabetes dan gula darahnya sering tidak terkontrol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau