Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2016, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Sinusitis atau peradangan pada sinus merupakan enyakit yang disebabkan oleh virus di udara dan bisa diderita siapa saja, terutama yang daya tahan tubuhnya sedang lemah.

Penyakit sinusitis biasanya diawali oleh virus, seperti flu. Virus tersebut akan membuat lendir menjadi kental sehingga tidak dapat dikeluarkan dengan lancar. Penumpukan lendir itu menjadi sarana yang disukai bakteri untuk berkembang biak. Inilah mengapa infeksi virus berkembang menjadi infeksi bakteri.

Sinusitis ditandai dengan keluhan adanya riak terus menerus di tenggorokan, hidung tersumbat sangat sering, dan sakit kepala.

Kenali beberapa gejala sinusitis lainnya:

1. Gejala flu lebih dari seminggu
Biasanya sinusitis berawal dari gejala klasik flu, misalnya saja hidung gatal, meriang, tenggorokan gatal, dan perasaan lemah. Setelah tiga atau empat hari, gejala tersebut makin memburuk, dan di hari kelima atau ketujuh akan membaik. Jika sudah seminggu gejalanya tidak juga hilang, kemungkinan sudah terjadi infeksi bakteri.

2. Warna lendir berubah
Berbeda dengan pilek biasa, gejala sinusitis akan lebih berfokus pada sinus. Cairan dari hidung akan bertambah banyak dan warnanya menjadi kuning hingga hijau.

3. Batuk berdahak
Karena banyaknya lendir, terkadang cairan tidak bisa keluar melalui hidung dan dialirkan ke tenggorokan. Akibat dari masuknya lendir ke tenggorokan, maka lendir akan menumpuk dan bisa menyebabkan batuk berdahak.

4. Tekanan pada sinus
Infeksi sinus bisa membuat wajah dan area sinus (rongga udara di balik tulang wajah) terasa lebih tertekan, hingga terkadang menyebabkan sakit kepala. Ada juga orang yang merasa bagian sinusnya membengkak.

Pengobatan sinus dilakukan untuk mengatasi peradangan pada sinus, serta pemberian antibiotik. Bagi sinusitis yang disebabkan dampak dari alergi, pemicu alergi harus ditemukan dan diselesaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau