KOMPAS.com - Kafein merupakan zat peningkat mood yang paling populer di dunia. Hampir setiap hari orang mengonsumsinya, walau tidak dalam bentuk kopi, melainkan teh, soda, atau minuman energi.
Trimethylxanthine adalah istilah kimia untuk bubuk pahit yang lebih dikenal dengan kafein. Zat ini membantu kita tetap terjaga, awas, dan meningkatkan energi.
Di balik sejumlah manfaatnya, kafein tetaplah zat yang bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Karena itu ada batasan aman kafein perhari, yaitu sekitar 400 miligram atau dua cangkir kopi perhari.
Meski jarang, tetapi jika kafein dikonsumsi dalam dosis yang tinggi, efeknya dapat mematikan.
Kematian akibat overdosis kafein bubuk dan pil sebagai suplemen pelangsing pernah dilaporkan.
Pada tahun 2014, dua orang pria berusia 18 tahun dan 24 tahun di Georgia, mengalami overdosis kafein murni dalam bentuk bubuk.
Kematian mereka menggambarkan bahaya dari produk konsentrat. Satu sendok teh kafein murni bubuk setara dengan 28 cangkir kopi.
Menurut badan pengawas obat AS (FDA), tak sedikit anak muda yang menggunakan kafein bubuk yang dijual ilegal, untuk meningkatkan level energi agar mereka bisa belajar lebih lama, meningkatkan performa atletik, dan menurunkan berat badan.
Karena terbuat dari 100 persen kafein, bubuk itu merupakan stimulan yang sangat kuat. Dengan demikian, dalam jumlah kecil pun bisa memicu overdosis yang fatal. Selain itu, sulit mengukur dengan akurat batasan aman kafein bubuk menggunakan sendok teh dapur.
Gejala keracunan kafein yang perlu diwaspadai antara lain detak jantung cepat, berkeringat, kejang, muntah, tremor otot, dan terkadang gagal pernapasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.