JAKARTA, KOMPAS.com - Stres merupakan salah satu faktor risiko kekambuhan penyakit kulit autoimun, psoriasis. Ketika stres, bisa muncul bercak merah di kulit tergantung jenis psoriasis yang diderita.
Dokter spesialis kedokteran jiwa, Heriani menjelaskan, saat seseorang mengalami stres, produksi hormon kortisol akan meningkat. Kortisol inilah yang akan memicu peradangan sehingga psoriasis kambuh atau semakin parah.
"Kortisol akan merangsang sitokin yang menyebabkan peradangan," jelas Heriani beberapa waktu lalu.
Selain itu, kortisol dapat menurunkan bahan kimia otak bernama serotonin, yang membuat suasana hati seseorang akan semakin buruk hingga terjadi depresi.
Kortisol juga dapat meningkatkan saraf simpatis yang membuat jantung berdebar-debar dan merasa tegang.
Stres yang dialami pasien psoriasis bisa terjadi, karena penyakit psoriasis maupun masalah lainnya. Psoriasis kerap memengaruhi rasa percaya diri karena bercak seperti bersisik terlihat jelas di kulit. Masalah psoriasis sering dianggap penyakit menular. Padahal tidak.
"Jadi kita harus memutus siklus stres. Itu bagian penting dalam pengobatan psoriasis," ujar Heriani.
Menghindari stres termasuk dalam gaya hidup sehat yang tepat untuk mencegah kekambuhan psoriasis dan berbagai penyakit lainnya. Sebab, stres juga bisa menurunkan daya tahan tubuh seseorang.
Selain mendapat obat untuk penyakit kulitnya, pasien psoriasis pun kerap mendapat dampingan psikologis.
"Kalau stres turun, kortisol turun, enggak ada reaksi peradangan lagi," terang Heriani.
Untuk mengatasi stres, hindari hal-hal yang bisa meningkatkan emosi. Banyaklah berpikiran positif. Jika tidak bisa mengatasi masalah stres seorang diri, cari bantuan pada psikolog maupun psikiater.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.