JAKARTA, KOMPAS.com - Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit. Penyakit ini umumnya ditandai dengan munculnya bercak merah bersisik di kulit.
Penyakit peradangan sistemik autoimun ini belum bisa disembuhkan. Akan tetapi, ada masa di mana gejala psoriasis tak muncul di kulit. Pada wanita, salah satunya adalah saat hamil.
Ketua Kolegium Dermatologi dan Venereologi, Dr. dr. Tjut Nurul Jacoeb, SpKK (K), FISDV, FAAV, menuturkan, wanita penderita psoriasi akan mendapat perlindungan dari tingginya kadar hormon estrogen saat hamil.
"Itu karena estrogen merupakan anti-inflamasi (anti-peradangan)," jelas dokter yang biasa disapa Poppy ini dalam acara Peringatan Hari Psoriasis Sedunia di Jakarta.
Setelah melahirkan atau saat menyusui bayi, gejala psoriasis bisa muncul kembali karena kadar estrogen mulai kembali menurun. Sama halnya seperti saat menjelang menstruasi yang membuat hormon estrogen menurun, kulit menjadi kering sehingga memicu psoriasis.
"Tetapi tak bisa secara pasti kalau mau menstruasi pasti psoriasis kambuh, karena banyak faktor lain. Kalau saat menstruasi happy (senang), bisa saja hilang (gejala psoriasis). Emosinya musti terkontrol. Itu sangat memengaruhi semuanya," terang Poppy.
Kendati demikian, tak bisa dipastikan pula bahwa setiap pasien psoriasis yang hamil tidak mengalami munculnya bercak merah di kulit. Jika psoriasis tetap muncul saat hamil, pengobatan yang diberikan pun harus disesuaikan.
Poppy mengatakan, saat hamil tidak disarankan mengonsumsi obat-obatan psoriasi oral. Pemberian salep di kulit pun biasanya dengan dosis yang lebih sedikit. Jika psoriasis sangat parah dan meluas di kulit, fototerapi tertentu bisa diberikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.