Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2017, 11:12 WIB

KOMPAS.com - Dalam jangka pendek, konsumsi obat tersebut memang efektif untuk mengatasi masalah sulit tidur. Tapi, jika tidak dikonsumsi secara bijak, obat ini sebenarnya berbahaya.

Seperti semua jenis obat-obatan, obat tidur juga punya efek samping, khususnya jika Anda memiliki asma atau gangguan kesehatan lainnya.

Efek samping yang mungkin timbul antara lain mengganggu proses pernapasan, sulit buang air besar, perubahaan nafsu makan, sakit kepala, gangguan daya ingat dan konsentrasi, kelemahan, dan masih banyak lagi.

Kebanyakan obat tidur dikelompokkan sebagai "hipnotik sedatif", yakni obat-obatan untuk membangkitkan kantuk atau menjaga tidur.

Jenis obat yang masuk dalam golongan ini antara lain benzodiaxepines, barbiturate, dan sebagainya. Obat tersebut juga banyak yang dipakai dalam pengobatan antikecemasan.

Obat-obatan itu pada dasarnya memang membantu mengatasi insomnia dalam jangka pendek. Namun, semua obat yang memiliki kandungan benzodiazepine berpotensi menimbulkan ketergantungan dan memicu gangguan memori serta pemusatan perhatian.

Harus diketahui bahwa dokter pada umumnya tidak merekomendasikan penggunaan obat untuk gangguan tidur dalam jangka panjang.

Efek samping dari obat barbiturates adalah menekan sistem saraf pusat dan sebagai penenang. Walau banyak dipakai sebagai obat tidur, tapi obat golongan hipnotik secara terbatas juga dipakai sebagai anestesi. Karenanya obat ini berakibat fatal jika kelebihan dosis.

Obat lain yang juga dipakai untuk mempercepat datangnya rasa kantuk, seperti ambien, lunesta, dan sonata, juga bekerja dengan mengikat resptor di otak seperti halnya benzodiazepines. Walau sedikit lebih ringan, tapi juga bisa memicu ketergantungan.

Jangka pendek

Mengingat efek samping yang tidak ringan dari obat tidur, sebaiknya konsultasikan keluhan insomnia Anda kepada dokter.

Penggunaan obat biasanya hanya untuk beberapa minggu. Setelah penggunaan dalam jangka panjang, obat tidur mungkin tidak efektif lagi karena tubuh sudah memiliki toleransi. Secara fisik juga bisa timbul ketergantungan.

Bila tanpa obat tidur Anda kesulitan untuk tidur, kemungkinan itu adalah tanda ketergantungan fisik dan emosional pada obat tidur.

Beberapa penelitian memang menyebutkan bahwa pemakaian obat tidur dalam jangka panjang justru mengganggu tidur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau