Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Ini jika Upaya Penurunan Berat Badan Stagnan

Kompas.com - 30/01/2017, 11:00 WIB

KOMPAS.com — Upaya menurunkan berat badan merupakan sebuah perjalanan, dan bekal utamanya adalah keyakinan bahwa perubahan gaya hidup menjadi sehat akan efektif mengusir timbunan lemak di tubuh.

Yang paling membahagiakan dalam usaha menurunkan berat badan adalah jika berat badan turun dengan cepat dalam waktu singkat. Namun, sekeras apa pun usaha kita, akan ada saatnya berat badan tidak bisa turun lagi alias stagnan.

Ketika hal itu Anda alami, ini saatnya untuk mengevaluasi program penurunan berat badan Anda dan melakukan penyesuaian, baik dalam pola makan maupun aktivitas fisik.

Baca juga: Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi

- Olahraga
Jika sebelumnya Anda hanya melakukan latihan kardio, ini waktunya menambahkan latihan kekuatan, paling tidak dua kali seminggu. Saat berat badan turun, kita akan kehilangan lemak dan juga otot sehingga perlu membangun otot kembali.

Otot membakar kalori lebih banyak dibanding lemak sehingga menambah massa otot akan mempercepat metabolisme.

Tambahkan juga latihan intesitas tinggi, yakni gabungan antara latihan intensitas tinggi dan rendah secara bergantian dengan waktu istirahat singkat. Latihan tersebut akan membakar kalori bukan hanya saat berolahraga, melainkan juga setelahnya.

Baca juga: Temani Titiek Puspa di Rumah Sakit, Inul Daratista: Sampai Detik Terakhir Eyang Mengembuskan Napas

- Pola makan
Berat badan yang sulit turun lagi adalah tanda Anda perlu mengevaluasi pola makan. Ketika mulai mengubah kebiasaan makan, kemungkinan Anda menghitung kalori, mencatat apa saja makanan yang diasup, serta membaca label kemasan makanan. Ini saatnya untuk disiplin melakukannya lagi.

Jangan lupa untuk mengonsumsi serat. Mereka yang sukses menurunkan berat badan dalam jangka panjang biasanya banyak mengonsumsi serat karena bahan makanan ini membantu perut kenyang lebih lama.

Ingatlah bahwa berat badan yang stagnan bisa berarti tubuh sedang membangun otot, dan otot memiliki densitas lebih tinggi dibanding lemak. Meski berat badan sama, kemungkinan bentuk tubuh lebih baik. Daripada fokus pada angka timbangan, perhatikan perasaan Anda saat menggunakan pakaian favorit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
artikelnya sangat membantu, karena sudah 2 minggu stagnan, semoga dengan mengikuti yang disarankn dalam artikel ini bisa membantu mengatasi masalah stagnan berat badan saya, dan bisa segera mencapai berat ideal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heboh Tarif Trump, PO Alas Kaki Indonesia Tetap Ramai Pesanan dari AS
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau