Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2017, 17:49 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tantangan dalam pengobatan HIV pada anak adalah soal kepatuhan minum obat. Anak-anak yang belum mengerti betul tentang HIV kerap bertanya-tanya mengapa harus selalu minum obat antiretroviral (ARV).

ARV memang harus dikonsumsi setiap hari untuk menekan virus HIV. Dokter Abraham Simatupang mengungkapkan, ketidakpatuhan konsumsi obat ARV bisa membuat virus kebal terhadap obat tersebut.

"Kalau sekali saja lupa (minum obat), kadar obat turun, virusnya yang naik lagi. Itu bisa jadi kebal. Kalau berlangsung cukup lama, biasanya jadi mudah muncul infeksi," ujar dokter relawan di Lentera Anak Pelangi (LAP) ini, Sabtu (4/3/2017).

Abraham mengatakan, ketika pengobatan lini pertama sudah tidak efektif, maka harus diganti pengobatan lini kedua.

Bila tidak, jumlah virus akan terus meningkat dan membuat anak mudah sakit karena menurunnya daya tahan tubuh. Masalahnya, pengobatan lini kedua masih tergolong lebih mahal dibanding lini pertama.

Manajer Kasus LAP, Nur menambahkan, anak yang sudah memasuki usia remaja rentan mengalami putus obat. Mereka kerap merasa sudah sehat sehingga enggan konsumsi obat.

Dewi, salah satu orangtua anak dengan HIV menceritakan, kedua anaknya pun sempat bertanya-tanya mengapa harus konsumsi obat dua kali sehari. Setelah diberi pengertian dengan bahasa sederhana, kedua anaknya mulai paham.

Kini, sang anak tak perlu lagi disuruh untuk minum obat. Setiap kali alarm berbunyi di rumah, kedua anak Dewi langsung konsumsi ARV pada pukul 06.00 dan 18.00.

Sangat penting bagi orangtua memberikan pengertian kepada anak-anak yang positif HIV untuk disiplin minum obat. Bila bingung menjelaskannya, bisa meminta pendampingan dari LAP.

Kakek, nenek, om, maupun tante juga harus paham mengenai hal ini. Sebab, kebanyakan anak dengan HIV sudah ditinggalkan oleh orangtuanya sehingga diasuh oleh sanak saudara.

Abraham menuturkan, ARV mulai diberikan sejak bayi dan didukung dengan pemenuhan nutrisi yang baik.

Jika terlambat minum ARV, anak positif HIV umumnya tidak bisa bertahan lebih dari usia 2 tahun. Namun, bila rutin minum ARV, mereka pun bisa tumbuh seperti anak-anak lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau