KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri, kualitas hubungan seksual juga berpengaruh pada keharmonisan rumah tangga.
Sayangnya, ada banyak faktor yang membuat aktivitas seksual terganggu, salah satunya adalah delay ejaculation atau ejakulasi tertunda.
Menurut laporan Medical News Today, sekitar satu hingga empat persen pria mengalami delay ejaculation.
Ejakulasi tertunda merupakan kondisi di mana seorang pria sulit atau tidak mampu untuk mencapai orgasme. Hal ini bisa disebabkan karena masalah fisik dan psikologis.
Penyebab fisik dari ejakulasi tertunda meliputi hal-hal berikut:
Sementara itu, penyebab psikologis ejakulasi tertunda bisa berupa:
Gejala ejakulasi tertunda
Pria yang menderita ejakulasi tertunda biasanya membutuhkan rangsangan seksual selama 30 menit atau lebih untuk mencapai orgasme dan berejakulasi.
Bahkan, mereka bisa saja tidak mengalami ejakulasi atau anejakulasi.
Namun, tidak ada waktu spesifik untuk menentukan apakah seorang pria mengalami ejakulasi tertunda.
Sebaliknya, pria kemungkinan mengalami ejakulasi tertunda jika hal itu menyebabkan dia kesusahan atau frustrasi, atau ia harus menghentikan aktivitas seksual karena kelelahan, iritasi fisik, kehilangan ereksi, atau karena permintaan dari pasangannya.
Berdasarkan gejalanya, ejakulasi tertunda juga terdiri dari dua jenis, yakni :
1. Seumur hidup dan diperoleh
Ejakulasi tertunda seumur hidup terjadi mulai dari waktu seorang pria mencapai kematangan seksual.
Sementara itu, ejakulasi tertunda yang diperoleh terjadi setelah periode fungsi seksual yang normal.
2. General dan situasional
Ejakulasi tertunda yang general tidak terbatas pada pasangan seks tertentu atau jenis rangsangan tertentu. Ejakulasi tertunda situasional terjadi hanya dalam keadaan tertentu.
Penggolongan tersebut sangat membantu untuk mendiagnosis penyebab dasar dan menentukan apa yang mungkin menjadi pengobatan yang paling efektif. Jika merasa khawatir akan gejala tertentu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Pengobatan
Pengobatan untuk ejakulasi tertunda tergantung pada penyebabnya. Namun, pengobatan bisa dilakukan dengan penggunaan obat-obatan tertentu atau psikoterapi.
Obat-obatan yang terkadang digunakan untuk mengobati ejakulasi tertunda meliputi:
Pengobatan psikoterapi dilakukan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental yang menyebabkan ejakulasi tertunda, seperti depresi atau kecemasan.
Psikoterapi juga digunakan untuk menangani masalah psikologis yang secara langsung memengaruhi kemampuan untuk berejakulasi.
https://health.kompas.com/read/2019/12/21/210000268/waspada-ejakulasi-tertunda-bisa-kurangi-kualitas-bercinta