Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mana Lebih Aman, Besarkan Penis Pakai Obat, Alat, Pijat atau Operasi?

KOMPAS.com - Ukuran penis sering kali menjadi hal yang dikhawatirkan oleh banyak kaum Adam.

Saking pentingnya ukuran Mr. P, tak jarang para pria mengakses informasi tentang cara memperbesar penis. Ada banyak informasi beredar mengenai cara membesarkan penis.

Bagi sebagian pria dewasa yang menaruh perhatian lebih pada ukuran penis, informasi itu bisa jadi sangat penting untuk mereka.

Hal tersebut didasarkan pada fenomena para pria akan merasa lebih jantan dan percaya diri ketika memiliki penis ukuran XXL.

Melansir laman National health Service (NHS), kecamasan pria dewasa pada ukuran Mr. P tersebut nyatanya direspon cepat oleh sejumlah pihak.

Mereka lantas mencari peluang dengan menawarkan beragam produk dan metode cara membesarkan penis.

Secara umum, cara membesarkan penis ini bisa dibagi ke dalam empat kategori didasarkan pada perbedaan produk atau metode yang digunakan.

Setiap kategori tersebut memiliki keunggulan dan risiko masing-masing.

Mana yang paling aman? Berikut penjelasannya:

1. Pemakaian obat

Cara membesarkan penis dengan obat biasanya dalam wujud pil dan losion.

Produk jenis ini biasanya mengandung vitamin, mineral, ramuan atau hormon yang diklaim dapat membesarkan penis.

Kendati klaim tersebut meyakinkan, produk pil dan losion itu belum punya bukti klinis bisa membesarkan penis seperti yang dijanjikan dalam promosi iklan.

Beberapa produk bahkan bisa berbahaya.

Melansir NHS, Universitas Maryland di Amerika Serikat pernah menganalisis beberapa produk pil dan lotion pembesar penis.

Hasil risetnya malah menemukan dalam produk tersebut malah ada jejak timbal, pestisida,sampai bakteri E. coli yang dapat membahayakan tubuh.

2. Pijat

Jelqing bisa menjadi pilihan metode cara membesarkan penis dengan teknik memijat.

Metode tersebut dilakukan dengan cara menarik penis yang lentur berulang kali dengan ibu jari dan telunjuk.

Prinsip dasar jelqing yakni untuk meningkatkan aliran darah menuju kepala penis.

Selain menambah panjang, metode jelqing dipercaya dapat juga meningkatkan ketebalan penis.

Metode ini dikatakan cukup aman untuk dilakukan.

Tapi para pria juga harus tetap berhati-hati.

Pasalnya, terlalu sering melakukan metode jelqing berisiko menyebabkan rasa sakit pada alat vital hingga disfigurasi atau pembentukan jaringan parut.

Efek itu juga berlaku jika para pria salah dalam melakukan teknik jelqing.

3. Penggunaan alat

Beredar penawaran juga ada beberapa cara membesarkan penis yang bergantung pada bantuan alat.

Sebagai contoh, yakni vakum penis dan penis extender.

Vakum penis tidak lain digunakan dengan cara menempatkan tabung pompa di atas penis.

Alat ini dipakai untuk menarik aliran darah ke penis sehingga membuat Mr P tampak bengkak.

Perangkat vakum ini kerap dimanfaatkan untuk mengobati impotensi jangka pendek.

Namun perlu diwaspadai, praktik penggunaan alat pompa tersebut perlu dibatasi.

Jika vakum penis digunakan terlalu sering, jaringan penis dapat rusak.

Dampak buruknya adalah ereksi bisa lebih lemah.

Sedangkan penis extender digunakan dengan metode traksi atau penarikan.

Alat ini bekerja menggunakan bingkai kecil sebagai media membentangkan penis yang lentur.

Dimulai dengan penis yang diselipkan ke dalam tabung extender, lantas ditarik setiap hari.

Beberapa orang menyebut perangkat traksi dapat memperbesar penis, terutama yang ukurannya terlalu kecil.

Disebutkan NHS, beberapa pasien yang menggunakan perangkat traksi selama enam bulan, ukuran penisnya meningkat 1 - 2 cm.

Namun, cara membesarkan penis dengan cara itu berbahaya tanpa pengawasan dokter.

Penis bahkan bisa rusak secara permanen apabila penis extender digunakan sembarangan.

4. Operasi

Cara membesarkan penis dengan jalur operasi bisa dilakukan dengan tujuan menebalkan dan memanjangkan penis.

Operasi menebalkan penis merupakan teknik bedah yang dilakukan dengan menyuntikkan lemak yang diambil dari bagian tubuh lain.

Beberapa penelitian melaporkan, metode ini dapat meningkatkan lingkar penis antara 1,4 sampai 4 cm.

Tapi ada juga penelitian yang melaporkan hasil mengecewakan dari tindakan operasi menebalkan penis.

Operasi tersebut dapat menimbulkan komplikasi, termasuk timbulnya jaringan parut, kelumpuhan, sampai infeksi.

Sementara itu, operasi memanjangkan penis dilakukan dengan cara memotong ligamen yang menghubungkan penis dengan tulang kemaluan.

Metode ini disebut dapat memanjangkan penis hingga 2 cm. Namun, ada juga risikonya.

Orang yang melakukan operasi ini berpotensi kehilangan kekukuhan penisnya saat ereksi.

Dengan kata lain, cara membesarkan penis itu kemungkinan dapat mengganggu hubungan seksual dengan pasangan.

https://health.kompas.com/read/2020/01/13/211000568/mana-lebih-aman-besarkan-penis-pakai-obat-alat-pijat-atau-operasi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke