KOMPAS.com - Pernah mencari tentang ‘ukuran penis orang indonesia’ di mesin pencari dunia maya? Tenang, Anda tidak sendiri.
Kata kunci tersebut sangat populer untuk diketahui para pria di Indonesia.
Sepanjang sejarahnya, ukuran penis kerap kali menjadi simbol kejantanan bagi laki-laki.
Maka tak mengherankan jika kekhawatiran mengenai ukuran penis bukanlah hal yang sepele.
Sekumpulan peneliti pun sempat melakukan riset mengenai hal ini. Bagaimana hasilnya?
Ukuran penis Indonesia dan rata-rata ukuran penis di dunia
Sebuah website penghimpun data, TargetMap, merilis peta ukuran penis di seluruh dunia. Panjang penis diukur dalam keadaan saat ereksi, yang diambil rentang rata-ratanya dan dibagi dalam kategori berikut.
- Ukuran penis terbesar dengan rentang 16,1-17,9 cm
Mengisi kategori ini adalah negara-negara di Benua Afrika dan Amerika, seperti Ghana, Gabon, Nigeria, dan Haiti.
- Ukuran penis terbesar kedua dengan rentang 14,7-16,1 cm
Australia, Italia, Norwegia, Meksiko, dan Afrika Selatan menjadi negara dengan ukuran penis rata-rata terbesar kedua setelah negara-negara di atas.
- Ukuran penis sedang dengan rentang 12,9-14,7 cm
Penis dengan ukuran sedang diisi oleh Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, dan Spanyol.
- Ukuran penis mendekati terkecil dengan rentang 10,5-12,9 cm
Masih belum menemukan Indonesia? Ukuran penis Indonesia termasuk ke dalam kategori ini. Ditemani Rusia, Jepang, Brasil, dan Yunani yang juga masuk di kelas 10,5-12,9 cm.
- Ukuran penis terkecil dengan rentang 9,30-10,5 cm
India, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan menduduki posisi ini dengan ukuran penis terkecil.
Situs lain bernama Worlddata juga mengumpulkan hasil penelitian tentang ukuran penis.
Mereka mengungkapkan bahwa dari 88 negara yang dijadikan sampel, ukuran penis orang Indonesia menduduki peringkat ke-78 dengan rata-rata panjang penis mencapai 11,67 cm.
Berapa standar ukuran penis yang normal?
Dari data di atas, mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana data tentang ukuran penis tersebut diambil, mengingat penis adalah bagian paling intim dari pria dan membicarakan ukuran adalah hal yang sensitif.
Faktanya, beberapa penelitian terdahulu mengambil data dengan hanya menanyakan responden tentang berapa ukuran penis mereka.
Barulah di 2014 lalu, peneliti asal Inggris David Vealle melakukan penelitian tentang ukuran penis pada 15.521 laki-laki.
Vealle bersama para ahli urologi menggunakan metode pengukuran penis yang disebut Bone Pressed Erect Length (BPEL) dan Bone Pressed Flaccid Length (BPFL).
Metode ini kini menjadi standar dalam pengukuran penis yang akurat.
Meski diadakan di Inggris, responden penelitian ini terdiri dari berbagai usia dan ras.
Hasil penelitiannya melaporkan bahwa rata-rata panjang penis dari seluruh responden adalah 13 cm dan ketebalannya 11,6 cm.
Ukuran ini disimpulkan menjadi ukuran penis normal.
Jika melihat angka tersebut, ukuran penis orang Indonesia termasuk normal, bukan?
Cara mengukur penis
Berikut adalah langkah pengukuran penis dengan metode BPEL yang digunakan penelitian Vealle.
1. Panjang penis
Pertama, tempatkan penggaris atau pita pengukur di pangkal penis yang ereksi sampai menempel ke tubuh.
Tekan ujung penis ke arah ke tulang kemaluan (dibawah pusar) sejauh yang Anda bisa untuk menghindari perhitungan yang salah jika penis tertutupi lemak perut.
Mulailah mengukur dari pangkal ke ujung penis Anda.
2. Ketebalan penis
Pada langkah ini, gunakan pita pengukur. Jika tidak punya pita pengukur, Anda dapat mengukurnya dengan benang.
Pastikan benang yang digunakan tidak elastis karena dapat terjadi kesalahan pada pengukuran.
Setelah itu, lilitkan secara perlahan pita pengukur atau benang pada bagian batang penis yang ereksi. Carilah bagian yang paling tebal.
Jika menggunakan pita pengukur, Anda dapat langsung membaca ukuran tebal penis. Namun jika Anda mnggunakan benang, Anda dapat menandai benang yang bertemu dengan ujung benang tersebut.
Luruskan benang, lalu ukurlah menggunakan penggaris dari ujung sampai ke bagian yang telah Anda tandai.
3. Diameter penis
Untuk mengetahui diameternya, pertama Anda harus mengukur ketebalan penis menggunakan metode yang telah dijelaskan di atas.
Setelah itu, hasilnya dibagi dengan nilai konstanta 3,14 (tidak boleh diubah), dengan begitu Anda akan mendapatkan ukuran diameter penis Anda.
Faktor yang memengaruhi ukuran penis
Ukuran penis umumnya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Apa sebenernya yang menyebabkannya berbeda?
Tentunya bukan dari makanan, besar jari kaki, atau tinggi badan. Itu hanyalah mitos yang kerap beredar.
Kenyataannya, ukuran penis sama halnya dengan warna mata dan kulit, yang merupakan produk genetik diturunkan dari orangtua.
Selama masa pubertas, testis mulai bertumbuh diikuti oleh penis. Penis akan mencapai ukuran akhir sekitar 4-6 tahun setelah testis membesar untuk pertama kali.
Ahli urologi asal Florida dr Brhmbhatt mengungkapkan bahwa kromosom yang diberikan ibu pada anak prianya bertanggung jawab lebih besar dalam mengatur panjang dan ukuran penis.
Oleh karena itu, perilaku ibu yang biasa mengonsumsi alkohol dan obat-obatan pada saat mengandung dapat memengaruhi ukuran penis anaknya kelak.
Selain pengaruh genetik, hormon juga ternyata memilki peran dalam menentukan ukuran penis.
Ketika tubuh balita laki-laki tidak cukup memproduksi hormon testosteron, hal tersebut dapat mengakibatkan kondisi mikropenis, di mana ukuran penis jauh di bawah normal.
Jika terdeteksi sejak dini, terapi hormon sebelum memasuki masa pubertas dapat dijadikan solusi untuk menghindari kelainan ini.
Tak perlu ambil pusing
Obsesi pria akan penis yang besar pada umumnya muncul dari harapan untuk memuaskan pasangannya.
Padahal berdasarkan suatu riset yang diterbitkan The Journal of Sexual Medicine, ternyata penis yang besar hanya berada di urutan keenam dari berbagai faktor penis yang disukai para wanita.
Jadi, besar atau kecil seharusnya tak perlu jadi masalah jika Anda bisa menggunakan ‘perkakas’ tersebut dengan baik.
https://health.kompas.com/read/2020/01/31/213300768/berapa-ukuran-penis-yang-normal-