Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Batuk Berdahak: Ciri-ciri, Penyebab, Diagnosis

Sumber iritasi ini bisa berupa debu, alergen, polusi, sampai asap.

Melansir Healthline, batuk terjadi melalui proses yang berlangsung cepat.

Saat sumber iritasi memasuki saluran pernapasan, otak spontan mengirimkan sinyal melalui sumsum tulang belakang, ke otot-otot di dada dan perut.

Ketika otot tersebut berkontraksi dengan cepat, reaksinya mendorong udara keluar lewat saluran pernapasan.

Metode mengeluarkan semburan udara yang dikenal lewat batuk ini, membantu untuk mengeluarkan atau "mengusir" sumber iritasi.

Ciri-ciri batuk berdahak

Melansir Cleveland Clinic, terdapat dua jenis batuk. Yakni, batuk kering dan batuk berdahak.

Batuk berdahak kerap dikeluhkan. Karena, disertai lendir yang keluar dari paru-paru atau mengalir ke belakang tenggorokan.

Selain menghasilkan dahan, batuk jenis basah atau produktif ini juga memiliki ciri khas.

Salah satunya, ditandai produksi lendir meningkat lebih banyak dari biasanya.

Saking banyaknya, terkadang rasanya sampai ada sesuatu yang mengganjal di belakang tenggorokan atau berjejal di dada.

Batuk berdahak juga kerap menyisakan dahak atau lendir di mulut.

Selain itu, batuk berdahak cenderung kumat atau semakin menjadi pada malah hari.

Pasalnya, saat Anda berbaring pada malam hari, lendir mengumpul di belakang tenggorokan.

Itu lah yang memicu refleks batuk berdahak lebih menjadi-jadi pada malam hari.

Penyebab batuk berdahak

Batuk berdahak paling sering dipicu infeksi mikroorganisme seperti bakteri atau virus biang pilek dan flu.

Seluruh sistem pernapasan kita dilapisi selaput lendir.

Lendir tersebut berguna untuk menjaga saluran pernapasan tetap lembab dan melindungi paru-paru dari iritasi.

Namun, saat terserang infeksi seperti flu, tubuh akan menghasilkan lebih banyak lendir daripada biasanya.

Mekanisme ini bertujuan untuk menjebak sekaligus mengeluarkan biang infeksi.

Dengan batuk, lendir berlebih yang tersangkut di paru-paru dan dada dapat disingkirkan.

Selain infeksi virus atau bakteri, batuk berdahak yang berlangsung selama beberapa minggu juga bisa dipicu:

1. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada tabung bronkial, yaitu tabung yang membawa udara ke paru-paru Anda.

Bronkitis akut biasanya disebabkan virus. Sedangkan bronkitis kronis sering dipicu kebiasaan merokok.

2. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur.

Peradangan pada paru ini bisa terjadi dalam kondisi ringan hingga yang berat sampai mengancam jiwa.

3. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

PPOK adalah sekelompok kondisi yang merusak paru-paru dan tabung yang membawa udara ke paru-paru.

Merokok merupakan penyebab utama PPOK.

4. Fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah gangguan pernapasan genetik yang dapat didiagnosis pada anak usia dini.

Kondisi ini menyebabkan produksi lendir yang kental dan lengket di paru-paru dan organ lainnya.

5. Asma

Beberapa penderita asma cenderung mengalami batuk kering.

Namun, sebagian kecil penderita asma mengalami batuk berdahak.

Batuk berdahak pada penderita asma dapat memicu lendir berlebih dan terus-menerus.

Akibatnya, beberapa penderita asma mengalami batuk berdahak kronis.

Diagnosis batuk berdahak

Untuk menentukan pengobatan batuk berdahak, dokter baisanya akan mendiagnosis batuk, berapa lama berlangsung, dan seberapa parah gejalanya.

Kebanyakan batuk dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik sederhana.

Jika batuk berlangsung lama atau parah, disertai gejala lain seperti demam sampai penurunan berat badan drastis, dokter biasanya akan memeriksa lebih lanjut.

Pengujian lebih lanjut tersebut meliputi:

  • Sinar-X di dada
  • Tes fungsi paru-paru
  • Tes darah
  • Tes dahak
  • Uji saturasi oksigen dalam darah
  • Uji kadar oksigen dan karbondioksida dari arteri

Penanganan atau pemberian obat batuk berdahak tergantung diagnosisnya. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

https://health.kompas.com/read/2020/02/01/103200068/batuk-berdahak-ciri-ciri-penyebab-diagnosis

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke