KOMPAS.com - Kehamilan adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak wanita. Sayangnya, momen menakjubkan ini seringkali disertai berbagai sensasi tak nyaman, salah satunya sakit kepala.
Sakit kepala merupakan salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada kehamilan.
Melansir SehatQ, 39 persen wanita mengalami sakit kepala saat hamil. Namun, sebagian besar kasus sakit kepala tersebut tergolong tidak berbahaya.
Sakit kepala saat hamil dapat terjadi secara primer atau sekunder. Sakit kepala sekunder disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti infeksi sinus atau tekanan darah tinggi.
Sementara itu, sakit kepala primer terjadi tanpa ada masalah kesehatan lain yang mendasarinya, seperti migrain.
Sakit kepala saat hamil lebih sering terjadi di trimester pertama dan trimester tiga kehamilan.
Hal ini terjadi karena tubuh mengalami beberapa perubahan yang dapat menyebabkan sakit kepala.
Perubahan tersebut meliputi perubahan hormon, peningkatan volume darah, dan perubahan berat badan.
Namun, ada faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan sakit kepala selama masa kehamilan.
Melansir Cleveland Clinic, berikut faktor-faktor penyebab sakit kepala di masa kehamilan
Sakit kepala selama trimester ketiga seringkali disebabkan karena postur tubuh yang buruk dan ketegangan karena membawa beban ekstra.
Sakit kepala selama trimester ketiga juga dapat disebabkan oleh kondisi yang disebut preeklampsia atau komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
Cara mencegah sakit kepala saat hamil
Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Melansir American Pregnancy, berikut cara menghindari sakit kepala selama masa kehamilan:
Selama kehamilan, sebagian besar wanita dilarang mengonsumsi obat pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menggunakan cara-cara alami untuk mencegah efek samping tertentu pada janin.
Cara meredakan sakit kepala saat hamil
Berikut trik meredakan sakit kepala selama masa kehamilan:
Sebagian besar sakit kepala selama masa kehamilan memang tidak berbahaya.
Namun, sakit kepala saat hamil yang disertai dengan pusing, penglihatan kabur atau blind spot, bisa menjadi tanda preeklampsia.
Preeklampsia bisa menyebabkan sakit kepala menyerupai migrain yang berdenyut, mual, dan peka terhadap cahaya atau suara.
Jika preeklampsia semakin parah, kondisi ini bisa menyebabkan masalah hati dan jumlah trombosit menjadi rendah hingga menyulitkan proses pembekuan darah.
Bahkan, preeklampsia juga dapat berkembang menjadi eklampsia yang bisa menyebabkan kejang, kebutaan ataupun koma yang membahayakan keselamatan ibu dan janin.
Sakit kepala parah timbul secara tiba-tiba disertai dengan mati rasa, nyeri dada, mulas, pembengkakan atau demam juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil harus berkonsultasi pada dokter ketika terjadi suatu gejala yang tidak biasa selama kehamilan.
https://health.kompas.com/read/2020/02/13/180200868/cara-meredakan-sakit-kepala-saat-hamil