Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ciri-ciri Stres Menghadapi Wabah Virus Corona

Orang yang tinggal di rumah untuk jaga jarak (physical distancing), karantina atau isolasi mandiri, pasien, sampai tenaga medis Covid-19 riskan menghadapi tekanan pandemi ini.

Masalah kesehatan mental akibat krisis wabah virus corona pun tak pandang usia. Anak-anak, remaja, sampai kaum lansia bisa mengalaminya.

Melansir Guardian (13/3/2020), para ahli menyebutkan reaksi seseorang saat menghadapi krisis seperti wabah penyakit bisa berupa kewalahan, takut, sedih, dan marah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyampaikan, dampak pandemi virus corona telah menimbulkan stres.

Stres saat menghadapi virus corona ketika diabaikan bisa menumpuk. Tekanan mental ini pun bisa berkembang menjadi serangan panik.

Agar stres di tengah pandemi ini bisa segera dikendalikan, ada baiknya Anda mengenali ciri-ciri stres menghadapi virus corona.

Melansir berbagai sumber, berikut beberapa ciri-ciri stres menghadapi wabah virus corona:

1. Takut dan khawatir berlebihan tertular penyakit

Ketakutan atau khawatir berlebihan diri sendiri atau orang terdekat tertular Covid-19 bisa menjadi awal ciri-ciri stres menghadapi virus corona.

Respons orang saat takut atau khawatir berlebihan tertular penyakit bisa beragam.

Ada yang terlalu sering cuci tangan pakai sabun, memborong masker, menggunakan hand sanitize berlebihan, atau menyemprot disinfektan berlebihan.

Orang yang khawatir berlebihan tertular penyakit juga bisa melihat orang batuk atau bersin di sekitarnya sebagai ancaman.

Selain itu, ketika stres orang juga jadi gampang khawatir, merasa kewalahan mengendalikan sesuatu yang tidak bisa dia kontrol, dan pikiran susah rileks.

2. Gangguan pola makan

Saat stres, Anda bisa mengalami gejala gangguan pola makan.

Anda bisa saja tidak bisa berhenti mengemil, sudah makan tapi masih ingin terus mengunyah, atau tidak doyan makan sama sekali.

Perubahan pola makan ini dapat menimbulkan masalah pencernaan dan memengaruhi berat badan ideal.

3. Susah tidur

Stres dapat mengubah pola tidur seseorang. Umumnya, orang yang sedang menghadapi tekanan mental jadi susah tidur.

Studi telah membuktikan, orang yang sedang stres lebih mudah gelisah saat tidur. Kondisi tersebut membuat orang terjaga dan susah kembali terlelap.

Riset lain juga menyebut, orang yang stres biasanya susah tidur atau mengalami insomnia.

Insomnia dapat berdampak langsung pada kesehatan fisik. Anda jadi merasa lemah dan tidak bertenaga karena kurang energi.

4. Kesehatan fisik turut terganggu

Imbas tekanan mental dapat merembet ke masalah kesehatan fisik.

Stres dapat membuat orang jadi gampang pusing, perut kerap mulas, mual, jerawatan, pilek sampai jantung jadi berdebar-debar.

Sementara untuk pengidap penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, sampai penyakit jantung, stres dapat membuat kondisi kesehatan memburuk.

5. Konsumsi rokok atau alkohol meningkat

Saat stres, orang juga bisa jadi mengalami perubahan pola berperilaku.

Anda patut waspada jika selama stres menghadapi virus corona konsumsi alkohol atau rokok jadi meningkat.

Kondisi ini bisa berbahaya. Pasalnya, rokok dan alkohol berlebihan dapat menurunkan sistem daya tahan tubuh.

Hati-hati, virus corona yang bersarang di saluran pernapasan bisa fatal dan menimbulkan infeksi serius bagi perokok.

Untuk mencegah stres akibat virus corona, WHO menyarankan Anda untuk memilah informasi seputar wabah sesuai kebutuhan. 

Paparan informasi seputar Covid-19 berlebihan bisa memicu stres dan cemas. Namun, tetap perbarui informasi sesekali dari sumber kredibel untuk memantau perkembangan wabah penyakit ini. 

Hal yang tak kalah penting, lindungi diri Anda dan bantu orang lain yang membutuhkan untuk mengurangi stres. 

https://health.kompas.com/read/2020/03/28/120200768/ciri-ciri-stres-menghadapi-wabah-virus-corona

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke