Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Jaga Daya Tahan Tubuh saat Puasa di Tengah Pandemi Corona

Tak pelak berpuasa Ramadhan tahun ini memberikan suasana berbeda bagi banyak orang.

Acara buka puasa bersama, ibadah di masjid, sampai mendatangi majelis pengajian jamak ditiadakan.

Salah satu pertanyaan banyak orang saat berpuasa di tengah wabah penyakit Covid-19 adalah daya tahan tubuh.

Pasalnya, sistem daya tahan tubuh memegang peranan vital dalam melindungi tubuh dari infeksi kuman, termasuk virus corona jenis SARS-CoV-2.

Dr Amir Khan dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menjawab, studi terbaru menunjukkan puasa dapat berdampak positif bagi daya tahan tubuh.

"Saat berpuasa, tubuh berada dalam mode hemat energi karena tidak ada nutrisi yang masuk," jelas dia seperti dilansir Aljazeera.

Demi menghemat energi, tubuh mendaur ulang sel kekebalan yang sudah usang atau rusak dengan yang baru.

Sehingga, selepas menjalani satu periode puasa, tubuh memiliki banyak sel imun yang lebih sehat dan lebih kuat dalam memerangi infeksi.

Sistem daya tahan tubuh secara keseluruhan pun jadi meningkat setelah berpuasa. Kendati puasa bermanfaat untuk imun, orang yang berpuasa tetap perlu mengupayakan daya tahan tubuh agar tetap optimal.

"Memang, studi mengindikasikan bahwa puasa dapat meningkatkan aktivitas sel imun. Tapi, Anda tetap perlu mencukupi kebutuhan nutrisi untuk menunjang daya tahan tubuh," jelas Zeina Younes, Ahli gizi klinis Zeina Younes dari Dubai, kepada Gulf News.

Berikut cara menjaga daya tahan tubuh saat berpuasa di tengah pandemi corona menurut sejumlah ahli:

Selain itu, tubuh juga membutuhkan jumlah vitamin A, B6, B12, C, D, E, folat, seng, selenium, dan elemen lain yang cukup untuk menunjang daya tahan tubuh agar tetap kuat,

Dalam prinsip pola makan seimbang, disarankan komposisi asupan mengandung karbohidrat, protein, dan sebagainya.

Saat berpuasa, proporsi ini juga masih berlaku. Namun, Anda perlu memberikan perhatian ekstra pada kualitas dan jumlahnya.

Sebagai perbandingan, kalori seporsi donat bisa setara dengan sepiring sayuran, lauk, dan nasi merah.

Namun, donat yang digoreng dan tinggi gula memiliki indeks glikemik sangat tinggi, sehingga gula darah gampang melonjak setelah mengonsumsinya.

Lain halnya dengan nasi beras merah yang dilengkapi sayuran dan lauk rendah lemak, makanan ini punya nutrisi yang lebih tinggi ketimbang donat, mengandung serat, dan memiliki indeks glikemik yang relatif rendah.

Protein tetap penting untuk perbaikan jaringan dan sel yang rusak. Di samping itu, penuhi juga karbohidrat dari nasi, roti, dan sayuran sebagai sumber tenaga.

Untuk jenis protein, pilih protein nabati atau hewani rendah lemak seperti telur, susu, ikan, ayam, kacang-kacangan, tahu, tempe, atau biji-bijian.

Anda bisa menggunakan anjuran "Piring Makanku" untuk memenuhi asupan dengan komposisi gizi lengkap dan seimbang.

Menurut pedoman " Piring Makanku" dari Kementerian Kesehatan, setiap sesi makan besar  usahakan separuh bagian piring makan berisi buah dan sayur-sayuran.

Sedangkan, isi separuh bagian piring lainnya dengan karbohidrat dan protein rendah lemak.

Pilih teknik memasak yang lebih sehat dengan cara dipanggang atau direbus, bukan digoreng. Asupan yang digoreng dapat menghancurkan nutrisi makanan.

Usahakan untuk memilih buah dan sayuran segar yang lebih kaya nutrisi ketimbang buah dan sayuran beku atau kalengan.

Di luar jam makan utama, konsumsi buah dan sayur sebagai camilan atau menu takjil sehat.

Usahakan untuk tetap mengonsumsi buah dan sayur lima porsi per hari saat berpuasa.

Usahakan tetap batasi konsumsi lemak, gula, garam, dan kalori. Berikut batasan konsumsi gula, garam, dan lemak harian menurut Kementerian Kesehatan:

  • Gula: 4 sendok makan atau 50 gram atau 200 kkal
  • Garam: 1 sendok teh atau 5 gram atau 2.000 miligram natrium
  • Lemak: 702 kkal atau 5 sendok makan atau 67 gram

Rekomendasi tersebut berlaku untuk orang dewasa sehat dengan aktivitas sedang.

Selama berpuasa, baiknya hindari segala macam makanan olahan dan makanan beku. Kandungan garam dan gula dalam makanan tersebut cukup tinggi.

Mencukupi kebutuhan cairan tubuh juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

Usahakan untuk tidak mengonsumsi minuman yang banyak mengandung gula seperti soda, minuman dalam kemasan, dan minuman tinggi gula lainnya.

Hindari juga minuman berkafein yang bersifat diuretik atau membuat Anda gampang kencing.

Anda juga bisa menambah pasokan cairan dalam tubuh dengan berbuka puasa atau santap sahur dengan sup atau makanan berkuah yang sehat.

Upayakan tetap aktif bergerak agar tubuh tetap bugar. Jangan malas untuk bangkit dari tempat duduk setidaknya setengah jam sekali.

Lakukan olahraga ringan selama tinggal di rumah. Anda bisa jalan kaki, naik turun tangga, atau melakukan gerakan peregangan sederhana. 

https://health.kompas.com/read/2020/04/25/202400968/cara-jaga-daya-tahan-tubuh-saat-puasa-di-tengah-pandemi-corona

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke