KOMPAS.com – Lupus adalah penyakit autoimun yang sifatnya menahun dan menimbulkan peradangan di berbagai organ tubuh.
Tak hanya kulit dan persendian, lupus bahkan dapat menyerang organ dalam seperti ginjal, jantung, paru-paru, termasuk darah.
Organ tubuh yang diserang tidak sama pada masing-masing pendrita. Oleh karena itu, lupus bisa disebut sebagai penyakit individual. Gejala dan akibatnya juga bisa berbeda-beda pada setiap penderitanya.
Seseorang yang diserang lupus pada kulitnya, maka akan muncul warna kemerahan berbentuk kupu-kupu.
Warna kemerahan itu biasanya timbul di kedua belah pipi bagian depan dengan batang hidung sebagai “tubuh sang kupu-kupu”.
Jika Anda menemukan ruam semacam itu di pipi dan hidung, ditambah beberapa gejala lain, misalnya rambut rontok, sering merasa lelah, nyeri sendi atau otot, maka lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan adanya penyakit lupus.
Lupus adalah penyakit autoimun, apa itu?
Autoimun berhubungan dengan sistem imunitas tubuh.
Sistem imunitas atau kekebalan tubuh memproduksi sejenis protein yang bertugas sebagai antibodi yang memproteksi tubuh dari bakteri dan virus yang dapat menimbulkan infeksi.
Pada penderita lupus, sistem imun tidak dapat membedakan sel sehat dan sel bakteri atau virus, sehingga antibodi yang memproduksinya menyerang sel-sel sehat.
Untuk memudahkan memahami, bayangkan bahwa dalam keadaan normal, sistem imun mempunyai fungsi mengendalikan pertahanan kuman penyakit, bakteri, virus dan zat asing lain yang ingin masuk ke dalam tubuh.
Pada lupus dan penyakit autoimun lainnya, sistem pertahanan tubuh berbalik menyerang jaringan tubuh sendiri, yaitu antibodi yang dihasilkan menyerang sel-sel darah, organ, dan jaringan tubuh yang sehat sehingga terjadi penyakit menahun.
Mekanisme dan penyebab penyakit autoimun ini belum sepenuhnya dapat dimengerti.
Para peneliti masih menduga-duga. Oleh sebab itu, belum ditemukan obat-obatan yang mampu menyembuhkan lupus secara langsung.
Melansir Buku Lupus: Manis Namanya, Dahsyat Gejalanya (2012) oleh Srikandi Waluyo dan dr. Budhi Marhaendra Putra, SAkp, MHA, setiap orang bisa terkena penyakit lupus.
Namun, berdasarkan hasil penelitian para ahli, lupus lebih banyak menyerang wanita daripada pria. Perbandingannya 6-10 kali lipat.
Di Amerika, 9 dari 10 pasien lupus adalah wanita.
Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh faktor hormonal, karena meningkatkan gejala lupus adalah pada masa setelah menstruasi atau selama kehamilan.
Tapi, penyebab yang lebih pasti kenapa wakita lebih sering diserang penyakit lupus, masih belum diketahui.
Di samping itu, bangsa Asia, Afrika, termasuk bangsa pribumi Amerika dan Latin diketahui lebih rentan diserang lupus dibanding bangsa kulit putih.
Hasil penelitian mengungkap bahwa wanita kulit berwana tiga kali lebih rentan diserang lupus dibanding dengan wanita kulit putih.
Hasil penelitian lain menyatakan bahwa wanita kulit hitam dan wanita dari negara-negara Latin atau Hispanik telah diserang lupus pada usia muda, dengan gejala yang lebih parah dibanding remaja kulit putih.
Pasien lupus kulit hitam pada umumnya mendapat serangan stroke, sedangkan penyintas lupus Latin mendapat serangan jantung.
Menurut Dr. Rahmat Gunadi dari Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran dan RS Hasan Sadikin, timbulnya penyakit lupus disebabkan adanya faktor kepekaan, dan diduga ada hubungannya dengan hormon estrogen.
Oleh karena itu, lupus ini banyak diderita oleh wanita usia produktif sekitar 20-40 tahun, meskipun ada juga pria yang mengalaminya.
Faktor risiko terserang lupus
Melihat berbagai penjelasan tersebut, berikit ini rangkuman beberapa faktor yang memudahkan seseorang terserang penyakit lupus:
1. Gender
Sudah terbukti bahwa 90 persen penyandang lupus adalah wanita.
2. Usia
Umumnya penderita penyakit lupus berusia remaja sampai 30-an.
3. Etnik
Orang yang berkulit gelap, berasal dari Asia, penduduk asli Amerika, dan Latin berisiko lebih tinggi diserang lupus dibanding mereka yang berkulit putih.
Sementara itu, berdasarkan banyak penelitian, telah diketahui bahwa penyakit lupus dapat dipicu oleh kondisi-kondisi berikut:
https://health.kompas.com/read/2020/05/04/120200068/lupus-lebih-banyak-menyerang-wanita-kok-bisa-