Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Kenapa Jadi Ngantuk setelah Makan

Mengantuk setelah makan dikenal sebagai food coma, atau dalam istilah medis dikenal sebagai kantuk postprandial.

Umumnya, kondisi mengantuk setelah makan turut disertai gejala malas atau tubuh terasa berat, dan timbul rasa tak nyaman di perut.

Berikut beberapa alasan umum kenapa setelah makan ngantuk:

Melansir Good Housekeeping, konsumsi karbohidrat sederhana dapat menyebabkan kadar gula darah naik secara tiba-tiba, lalu turun dengan cepat.

Perubahan lonjakan kadar gula darah tersebut dapat menyebabkan Anda mengalami food coma.

Tak hanya mengantuk, Anda juga bisa merasakan lesu, pusing, dan tak bisa berpikir dengan jernih.

Melansir Verywell Fit, triptofan adalah asam amino yang jamak ditemukan dalam daging dan produk susu tertentu.

Ketika asam amino ini dikonsumsi bersama dengan makanan kaya karbohidrat seperti nasi, hormon seretonin jadi melonjak.

Seretonin adalah hormon yang mengatur nafsu makan sampai suasana hati. Begitu hormon ini melonjak, Anda jadi merasa rileks dan mengantuk.

Triptofan dan seretonin juga mengendalikan produksi hormon melatonin. Begitu hormon ini keluar, tubuh mendapat kode untuk siap tidur.

Triptofan banyak terdapat dalam daging kalkun, susu, yoghurt, biji labu, biji bunga matahari, kacang mete, kacang almond, sampai walnut.

Makan dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Saraf ini mengatur fungsi tubuh seperti memperlambat detak jantung, mengatur tekanan darah, dan pencernaan.

Sistem saraf parasimpatis bisa aktif ketika perut mengembang setelah makan besar.

Begitu aktif, aliran darah dari otak bergeser ke saluran pencernaan. Dampaknya, Anda jadi mengantuk dan tak bertenaga.

Dalam sebuah studi, peneliti menemukan kadar cholecystokinin jadi melonjak setelah subjek riset makan makanan berlemak tapi rendah karbohidrat.

Pelepasan hormon cholecystokinin yang bisa menekan rasa lapar ini dapat menyebabkan timbulnya rasa kantuk.

Peneliti lain menyimpulkan, kombinasi sinyal kompleks dikirim ke otak bagian pengontrol tidur setelah Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak atau kalori.

Sinyal ini mengurangi gairah untuk makan atau rasa lapar, di sisi lain meningkatkan rasa kantuk.

Sebaliknya, ketika kelenjar tiroid kurang aktif, Anda rentan terhadap naik turunnya kadar glukosa dalam darah.

Dampaknya, tubuh jadi kekurangan energi dan Anda bisa merasa lemak dan gampang mengantuk.

Jangan khawatir, ngantuk setelah makan umumnya bukan kondisi yang berbahaya bagi kesehatan. Kendati demikian, kebiasaan ini bikin tak nyaman.

Ada beberapa cara untuk mengatasi ngantuk setelah makan.

Di antaranya dengan makan dalam porsi kecil dan banyak cairan, penuhi pola makan seimbang, hindari makan berlebihan, dan aktif bergerak setelah makan.

https://health.kompas.com/read/2020/06/20/120200368/5-alasan-kenapa-jadi-ngantuk-setelah-makan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke