Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Makan Telur Bisa Sebabkan Bisul?

KOMPAS.com – Banyak orang mungkin pernah mengaku menderita bisul setelah makan telur.

Sementara beberapa orang lainnya mungkin pernah mendengar saran dari orang lain untuk tidak terlalu banyak makan telur atau memberikan telur kepada anak agar tidak terkena bisul.

Kondisi itu bisa jadi membuat dilematis sebagian orang mengingat telur adalah makanan bergizi yang mudah diperoleh dan diolah.

Melansir Australian Eggs, telur tak hanya mengandung protein hewani, tapi juga aneka zat gizi lain yang dibutuhkan oleh tubuh.

Berbagai nutrisi yang terkandung di dalam telur ayam, antara lain:

  • Vitamin B2
  • Vitamin D
  • Vitamin E
  • Vitamin B5
  • Vitamin A
  • Vitamin B12
  • Zat Besi
  • Fosfor
  • Folat
  • Yodium
  • Selenium

Apakah Anda termasuk orang yang pernah mengalami kebingungan tersebut? Benarkah telur dapat menyebabkan bisul?

Melansir Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda, dan Mitos (2019) oleh Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M, terkait anggapan makan telur bisa menimbulkan bisul, hal ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Namun, bersama susu, cokelat, ikan, kacang, kerang, udang, dan gandum, telur memang termasuk makanan yang paling sering menimbulkan alergi.

Seseorang yang punya alergen telur atau alergi terhadap telur bisa saja terkena ruam-ruam merah di kulit seperti bisul maupun gejala alergi lainnya.

Melansir Journal of Agricultural and Food Chemistry, gejala alergi telur biasanya berupa sakit kepala, mual, dan ruam-ruam kemerahah di kulit.

Sementara, orang yang sehat atau tidak punya alergi terhadap telur, makan telur tak akan menyebabkan timbulnya ruam-ruam atau bintik merah yang dianggap sebagai bisul.

Jadi, anggapan yang selama ini berkembang mengenai telur dapat sebabkan bisul bisa dikatakan hanya sebagai mitos.

Penyebab bisul sebenarnya

Melansir Mayo Clinic, kebanyakan bisul disebabkan oleh Staphylococcus aureus, sejenis bakteri yang biasa ditemukan di kulit dan di dalam hidung.

Benjolan bisul akan terbentuk saat nanah terkumpul di bawah kulit.

Bisul terkadang juga dapat berkembang di tempat-tempat di mana kulit telah rusak oleh cedera kecil atau gigitan serangga, yang membuat bakteri Staphylococcus aureus mudah masuk.

Bila seseorang berkali-kali dihinggapi bisul atau sekaligus dalam jumlah besar, ada kemungkinan terdapatnya penyakit sebagai penyebab infeksi, seperti penyakit diabetes mellitus (DM).

Pada orang dengan daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita flu, bisul dapat memicu komplikasi berbahaya, yakni keracunan darah (sepsis) akibat perbanyakan bakteri dalam darah.

Pada keadaan ini, penderita perlu berobat ke dokter.

Sementera, pada orang sehat, bisul pada umumnya hanya merupakan suatu infeksi yang merepotkan, bersifat menular tapi tidak berbahaya.

https://health.kompas.com/read/2020/08/27/090356568/benarkah-makan-telur-bisa-sebabkan-bisul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke