KOMPAS.com – Sistem daya tahan tubuh atau imunitas secara sederhana dapat dipahami sebagai sistem kerja tubuh untuk melawan penyakit.
Sistem ini akan melindungi tubuh dari serangan organisme atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit.
Sebenarnya, sistem imunitas tubuh secara normal dapat bekerja sangat efisien dalam menghadapi ancaman musuh tersebut.
Namun, saat sistem imunitas ini terkadang dalam kondisi lemah, sehingga tubuh jadi mudah terserang penyakit.
Maka dari itu, agar tubuh kembali kebal terhadap penyakit, sistem imunitasnya harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Tanaman herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Ada banyak cara yang bisa dilakukan seseorang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Salah satunya, yakni dengan mengonsumsi suplemen kesehatan, termasuk jamu atau tanaman herbal.
Terdapat sejumlah tanaman obat yang baik dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, terlebih pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Kunyit
Kunyit adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Melansir Majalah Warta HortusMed Edisi 1 tahun 2020 terbitan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Kemenkes RI, Ahli Peneliti Utama B2P2TOOT, Yuli Widiyastuti, menjelaskan curcumin yang terkandung dalam kunyit dapat bersifat sebagai imunomodulator (meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh) dan anti-inflamasi.
Pada kasus Covid-19 sendiri, curcumin dalam kunyit mampu berikatan dengan reseptor protein SARS-CoV-2, yaitu melalui ikatan dengan domain protease (6Lu7) dan spike glikoprotein.
Ikatan tersebut berpotensi dapat menghambat aktivitas Covid-19 dan menghambat perbanyakan virus.
Selain itu, curcumin diyakini mampu menghambat pelepasan sitokin pro inflamasi.
Dengan terhambatnya pengeluaran sitokin, maka tidak akan terjadi badai sitokin yang berdampak pada gangguan pernafasan.
Selain terkandung dalam tanaman kunyit (Curcuma domestica), curcumin juga dapat ditemukan dalam tanaman temulawak (Curcuma xanthorhiza).
Penggunaan curcumin sebagai senyawa tunggal tentu berbeda dengan penelitian penggunaan kunyit atau temulawak sebagai bahan herbal atau jamu.
Dalam saintifikasi jamu dan di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus B2P2TOOT Tawangmangu, temulawak, kunyit, dan meniran merupakan tanaman obat yang mampu meningkatkan kebugaran.
Uji klinik pre post pada tahun 2017 pada formula jamu berbahan temulawak, kunyit, dan meniran, terbukti terbukti meningkatkan kebugaran kadiovaskuler dan meningkatkan kualitas hidup subyek terutama untuk dimensi peranan fisik dan nyeri.
Formula jamu kebugaran ini aman terhadap profil darah, hati dan ginjal.
2. Jahe
Jenis empon-empon yang satu ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat.
Jahe kerap digunakan sebagai bumbu masak dan bahan baku membuat minuman untuk menghangatkan tubuh.
Jahe pada dasarnya mengandung minyak atsiri dengan komponen utamanya adalah gingerol dan shogaol.
Senyawa gingerol dan shogaol memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
Senyawa tersebut dapat membantu menurunkan risiko infeksi serta menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan virus.
Informasi dari BPOM menyebutkan bahwa minyak atsiri jahe berkhasiat sebagai imunomodulator melalui peningkatan produksi sel-B.
BPOM juga menyebutkan bahwa konsumsi serbuk jahe 2 gram/hari dapat menurunkan
terjadinya inflamasi.
Jahe juga bisa diminum kala batuk dan pilek. Hal ini karena rasa hangat yang dihasilkan dari jahe bisa membuat tenggorokan terasa lebih nyaman.
Tidak heran, berbagai macam jenis minuman tradisional yang dikemas secara modern
pasti menggunakan bahan yang satu ini.
Jahe juga memiliki sifat diaforetik, yang artinya dapat mendorong keluarnya keringat sehingga gejala “masuk angin” yang dialami seseorang menjelang batuk dan pilek akan mereda setelah
minum “wedang jahe”.
3. Meniran
Tanaman ini sering diabaikan orang karena penampilannya seperti semak di tepi jalan.
Meniran juga dapat tumbuh liar di halaman rumah, di lahan kosong bersama dengan tumbuhan lain.
Dalam artikel yang ditulis Awal P. Kusumadewi, MSc.,Apt., Kepala Bidang Program, Kerjasama dan Jaringan Informasi B2P2TOOT dalam Warta HortusMed Edisi 1 tahun 2020, dijelaskan bahwa Dr. Suprapto Ma’at Apt.,MS, dosen dan peneliti obat herbal Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya telah meneliti khasiat ekstrak meniran.
Uji praklinik pada mencit membuktikan bahwa ekstrak meniran dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Selanjutnya ketika dilakukan uji klinik di berbagai rumah sakit terbukti bahwa ekstrak meniran
mampu membantu penyembuhan penyakit tuberkulosis, hepatitis dan vulvovaginitis.
Meniran mengandung senyawa phylantin dan hipophylantin yang mampu memodulasi sistem imun bawaan (innate immune response).
Salah satu mekanisme sistem imun bawaan adalah fagosit. Konsumsi meniran secara rutin, dapat meningkatkan kemampuan fagosit menjadi lebih optimal.
Maria Margaretha Andjarwatie, salah seorang herbalis, menuturkan bahwa meniran sebaiknya dikonsumsi bersama dengan kunyit.
Konsumsi meniran cukup dilakukan selama dua pekan, lalu berhenti dua pekan, baru
komsumsi kembali untuk menjaga kekebalan tubuh.
4. Lengkuas
Lengkuas mampu meningkatkan imun tubuh melalui aktifitas makrofag dan meningkatkan proliferasi sel limposit T.
Salah satu senyawa yang terkandung dalam lengkuas dan mampu meningkatkan antibodi adalah glikosida kuersetin.
Di samping itu, glikosida kuersetin pada lengkuas, juga memiliki efek antioksidan.
Antioksidan dalam tubuh, berfungsi untuk mengikat senyawa radikal bebas agar tidak reaktif menempel pada sel tubuh, dan menimbulkan sakit.
Sari Haryanti, salah seorang peneliti B2P2TOOT, menambahkan bahwa selain glikosida kuersetin, lengkuas juga mengandung galangin.
Galangin sendiri dapat menghambat inisiasi infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Doktor Ilmu farmasi alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut juga menyampaikan bahwa penggunaan rimpang lengkuas sebaiknya dikonsumsi untuk tujuan pencegahan atau preventif, bukan untuk upaya kuratif atau penyembuhan.
Lengkuas dapat dijadikan sebagai tanaman herbal untuk mencegah masuknya agen penyakit ke dalam tubuh dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
5. Mengkudu
Buah mengkudu memiliki penampilan dan aroma yang kurang menarik, sehingga tidak jarang sering dijauhi orang.
Tapi faktanya, buah anggota famili Rubiaceae ini merupakan salah satu buah yang baik dikonsumsi untuk mendongkrak imun tubuh.
Buah mengkudu mampu meningkatkan produksi sel limfosit, untuk kekebalan tubuh.
Buah ini juga mampu mengaktifkan beberapa jenis reseptor pada sel imunitas dan mampu menekan sitokin interleukin-4.
Jika sitokin interleukin-4 jumlahnya naik dalam tubuh, akan timbul reaksi alergi dan gangguan pada saluran pernafasan.
Senyawa aktif yang terkandung dalam buah mengkudu yang berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah skopoletin.
Skopoletin juga berperan memperlebar saluran pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah.
Jika peredaran darah lancar, maka makin banyak sel leukosit atau zat sel imun yang terkirim di tempat infeksi sehingga, infeksi akan segera mereda.
6. Bawang putih
Tanaman dengan nama ilmiah Allium sativum ini telah dikenal mempunyai banyak keunggulan, seperti:
Jika diperhatikan lebih jauh, bawang putih ini juga memiliki fungsi dalam meningkatkan kekebalan yang mengesankan.
Bawang putih mengandung allicin, sebuah komponen kuat yang dapat menghancurkan bakteri dan infeksi.
7. Pegagan
Tanaman dengan nama ilmiah Centela asiatica ini adalah tanaman tradisional yang mempunyai manfaat sebagai imunomodulator pada penyakit yang membutuhkan pertahanan sistem imun seluler maupun humoral.
Kandungan senyawa glikosida triterpenoid dan asiaticoside dapat mempercepat perbaikan sel-sel kulit dan meningkatkan daya tahan tubuh non spesifik.
https://health.kompas.com/read/2020/09/05/193200068/7-tanaman-herbal-untuk-meningkatkan-daya-tahan-tubuh