Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ciri-ciri Ejakulasi Dini yang Perlu Diketahui

KOMPAS.com – Terkait seksualitas, kenikmatan tertinggi yang bisa diperoleh setiap pasangan adalah ketika sama–sama berhasil mendapatkan atau merasakan orgasme.

Tapi sayangnya, untuk mencapai ke titik itu, tidaklah selalu mudah karena setiap orang atau pasangan mempunyai variabilitas dan perbedaan kecepatan dalam mencapai orgasme.

Terlebih lagi jika sang pria mengalami gangguan seks berupa ejakulasi dini.

Kondisi ini bisa mengakibatkan rasa kecewa dan tidak puas baik bagi pria maupun pasangannya karena hubungan seks jadi berlangsung singkat atau tidak sesuai kehendak.

Para pria yang menderita ejakulasi dini juga cenderung akan merasa malu terhadap pasangannya.

Apabila ejakulasi dini dibiarkan berlanjut, bukan tidak mungkin pria akan mengalami disfungsi ereksi.

Dampaknya adalah wanita yang menjadi pasangannya akan merasa sering kecewa dan tidak puas karena hubungan seks berakhir cepat.

Lebih jauh, dorongan seks bagi keduanya bisa hilang.

Lalu, apa sebenarnya ciri-ciri ejakulasi dini yang bisa menimpa pria ini?

Melansir Mayo Clinic, gejala utama ejakulasi dini adalah ketidakmampuan untuk menunda ejakulasi lebih dari 1 menit setelah penetrasi.

Namun, masalahnya mungkin terjadi dalam semua situasi seksual, bahkan selama masturbasi.

Secara awam, ejakulasi dini pun dapat diartikan sebagai keluar air mani sebelum waktunya.

Soal waktu ini sebenarnya tergantung pada sudut pandang pria itu sendiri maupun pasangan seksnya.

Namun, durasi waktu 1 menit keluar air mani setelah penetrasi atau melakukan gesekan singkat sudah cukup untuk menunjukkan adanya ejakulasi dini tahap ringan.

Sementara, ejakulasi dini dianggap berat apabila terjadi sebelum penis menyentuh vagina atau penis baru menyentuh vagina.

Sedangkan, ejakulasi dini berkategori sedang apabila terjadi saat penis baru masuk ke vagina.

Kapan harus ke dokter?

Bicarakan segera dengan dokter jika Anda mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan dalam sebagian besar hubungan seksual.

Pria biasanya merasa malu membahas masalah kesehatan seksual, tetapi jangan biarkan hal itu menghalangi Anda untuk berbicara dengan dokter.

Ejakulasi dini adalah masalah yang umum dan bisa diobati.

Bagi beberapa pria, percakapan dengan dokter mungkin membantu mengurangi kekhawatiran tentang ejakulasi dini.

Misalnya, mungkin menenangkan untuk mendengar bahwa ejakulasi dini sesekali adalah normal dan waktu rata-rata dari awal hubungan seksual hingga ejakulasi adalah sekitar 5 menit.

Cara mengobati ejakulasi dini

Melansir Urology Care Foundation, terapi psikologis, terapi perilaku, dan obat-obatan adalah pengobatan utama untuk ejakulasi dini.

Anda dapat berbicara dengan dokter untuk memutuskan pilihan pengobatan yang terbaik atau paling cocok.

Lebih dari satu jenis perawatan dapat digunakan pada waktu yang bersamaan.

Berikut ini penjalasannya:

1. Terapi psikologis

Terapi psikologis adalah cara untuk mengatasi perasaan dan emosi yang dapat menyebabkan masalah dengan hubungan seksual.

Tujuan dari terapi jenis ini adalah untuk mempelajari sumber masalah dan menemukan solusi yang dapat membantu mengatasi ejakulasi dini.

Terapi psikologis dapat membantu pria mengurangi rasa gugup tentang kinerja seksual.

Ini juga dapat memberi Anda kepercayaan diri dan pemahaman seksual yang lebih besar untuk membantu kepuasan pasangan.

Jenis terapi ini dapat digunakan sebagai satu-satunya pengobatan, atau dapat digunakan bersama dengan terapi medis atau perilaku.

2. Terapi perilaku

Terapi perilaku dapat dilakukan dengan menggunakan latihan untuk membantu membangun “toleransi” fisik dalam menunda ejakulasi.

Tujuannya adalah untuk membantu Anda melatih tubuh agar menjauh dari masalah ejakulasi dini.

Beberapa pilihan adalah metode squeeze dan metode stop-start.

3. Terapi medis

Ada sejumlah obat berupa semprotan atau salep yang bersifat anestetik lokal atau penghilang rasa penghilang rasa yang bisa digunakan untuk memperlambat ejakulasi pada pria dengan masalah ejakulasi dini.

Penurunan sensivitas kulit di penis dan sekitarnya akan berdampak pada kurangnya keterangsangan dan dapat menunda ejakulasi yang terlalu dini.

Alternatif lain yakni dengan menggunakan preparat obat-obatan yang hasil akhirnya adalah
meningkatkan kadar serotonin di celah sinaps sel saraf yang dapat memperpanjang waktu latensi terjadinya ejakulasi.

Preparat obat yang bekerja dengan mekanisme ini adalah obat golongan SSRI, golongan beta blocker, dan golongan analgesic opioid.

Di luar itu, langkah yang paling tepat dan bijaksana untuk mengatasi ejakulasi dini tidak lain adalah berkonsultasi segera dengan dokter.

Dokter bisa membantu mengkaji kondisi ejakulasi dini secara tepat untuk kemudian dicarikan solusi terbaiknya.

https://health.kompas.com/read/2020/09/23/210100668/ciri-ciri-ejakulasi-dini-yang-perlu-diketahui

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke