KOMPAS.com – Gastritis adalah kondisi ketika lapisan kulit dalam lambung mengalami peradangan atau pembengkakan.
Oleh sebab itu, gastritis kerap juga disebut sebagai radang lambung.
Secara umum gastritis dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni gastritis akut, gastritis kronis, dan gastritis erosif.
Gastritis akut adalah gastritis yang melibatkan peradangan parah yang terjadi secara tiba-tiba.
Sedangkan, gastritis kronis melibatkan peradangan jangka panjang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak diobati.
Sedangkan, gastritis erosif adalah bentuk gastritis yang kurang umum. Biasanya tidak menyebabkan banyak peradangan, tetapi dapat menyebabkan pendarahan dan bisul di lapisan lambung.
Lantas, apa saja penyebab gastritis?
Melansir Health Line, kelemahan di lapisan lambung memungkinkan cairan pencernaan merusak dan meradang, hingga menyebabkan gastritis. Di mana, lapisan lambung yang tipis atau rusak bisa meningkatkan risiko gastritis.
Infeksi bakteri gastrointestinal juga bisa menjadi penyebab gastritis.
Infeksi bakteri paling umum yang menyebabkannya adalah Helicobacter pylori. Ini adalah bakteri yang menginfeksi lapisan lambung.
Infeksi biasanya ditularkan dari orang ke orang, tetapi juga dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Selain itu, kondisi dan aktivitas tertentu dapat pula meningkatkan risiko seseorang terkena gastritis.
Berikut beberapa kemungkinannya:
Sedangkan, faktor risiko lain yang kurang umum, termasuk:
Jika tidak ditangani, penyakit gastritis akut maupun gastritis kronis lama-kelamaan dapat menyebabkan tukak lambung atau peptic ulcer.
Tukak lambung adalah luka yang menyakitkan yang berkembang di lapisan lambung atau usus kecil.
Komplikasi tukak lambung sendiri dapat berakibat fatal.
Berikut beberapa kondisi yang bisa terjadi akibat tukak lambung:
Maka dari itu, ada baiknya Anda dapat mengenal beragam gejala gastritis sebagai langkah deteksi dini penyakit tersebut.
Gejala gastritis
Melansir NHS, banyak penderita gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri tidak menunjukkan gejala apa pun.
Sementara, dalam kasus lain, gastritis dapat menyebabkan beragam kondisi seperti:
Jika seseorang menderita gastritis erosif hingga menyebabkan luka atau perdarahan pada lambung, gejala yang muncul, yakni muntah darah dan tinja berwarna hitam.
Namun, perlu diingat, tidak semua nyeri pada perut menandakan gastritis.
Sejumlah kondisi dan penyakit lain juga dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan gastritis, seperti penyakit Crohn, sindrom iritasi usus (IBS), batu empedu, dan keracunan makanan.
Maka dari itu, diagnosis untuk menentukan penyebab sakit perut sangat penting untuk dilakukan.
Kapan harus menemui dokter?
Jika Anda mengalami gangguan pencernaan dan sakit perut, Anda bisa mencoba mengatasinya sendiri dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, atau dengan obat-obatan yang bisa Anda dapatkan dari apotek, seperti antasida.
Namun, jika mengalami kondisi di bawah ini, Anda kiranya perlu berkonsultasi dengan dokter:
Diagnosis gastritis
Melansir Mayo Clinic, meskipun dokter mungkin dapat mencurigai gastritis setelah berbicara dengan Anda tentang riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan, Anda mungkin juga akan direkomendasikan untuk melakukan satu atau lebih tes berikut untuk menentukan penyebab pastinya.
Dokter Anda mungkin akan merekomendasikan tes untuk menentukan apakah Anda memiliki bakteri H. pylori atau tidak.
Jenis tes yang Anda jalani tergantung pada situasi Anda.
H. pylori dapat dideteksi dalam tes darah, tes feses, atau tes napas.
Selama endoskopi, dokter akan memasukkan selang fleksibel yang dilengkapi dengan lensa (endoskop) ke tenggorokan Anda dan masuk ke kerongkongan, perut, dan usus kecil Anda.
Dengan menggunakan endoskopi, dokter Anda dapat mencari tanda-tanda peradangan.
Jika ditemukan area yang mencurigakan, dokter Anda mungkin mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) untuk pemeriksaan laboratorium.
Biopsi juga dapat mengidentifikasi keberadaan H. pylori di lapisan perut Anda.
Rontgen dilakukan untuk mencari kelainan di saluran pencernaan bagian atas, seperti esofagus, lambung, dan usus kecil.
Untuk membantu melihat luka pada saluran pencernaan, terutama lambung, Anda mungkin akan lebih dulu diminta menelan cairan barium sebelum rontgen dilakukan.
https://health.kompas.com/read/2020/12/06/200300068/7-gejala-gastritis-yang-perlu-diwaspadai