Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Gejala Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diketahui

KOMPAS.com – Anemia adalah kondisi ketika seseorang mengalami penurunan kadar hemoglobin dalam sel darah merah.

Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Dalam kasus anemia, anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum terjadi.

Sesuai dengan namanya, anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Tanpa zat besi yang cukup, tubuh seseorang menjadi tidak dapat menghasilkan cukup zat dalam sel darah merah yang memungkinkannya membawa oksigen (hemoglobin).

Gejala anemia defisiensi besi

Pada awalnya, gejala anemia defisiensi besi bisa sangat ringan sehingga tidak diketahui.

Tetapi ketika tubuh menjadi lebih kekurangan zat besi dan anemia memburuk, tanda dan gejala semakin meningkat.

Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala anemia defisiensi besi mungkin termasuk:

  1. Kelelahan yang ekstrim atau cepat lelah
  2. Rasa lemah
  3. Kulit pucat
  4. Nyeri dada, detak jantung cepat atau sesak napas
  5. Sakit kepala atau pusing
  6. Tangan dan kaki dingin
  7. Peradangan atau nyeri lidah
  8. Kuku rapuh
  9. Mengidam aneh atau tidak biasa untuk zat non-nutrisi, seperti es, tanah, atau pati
  10. Nafsu makan buruk, terutama pada bayi dan anak dengan anemia defisiensi besi

Jika Anda atau anak Anda mengembangkan tanda dan gejala yang menunjukkan anemia defisiensi besi tersebut, lebih baik segera temui dokter.

Anemia defisiensi besi bukanlah sesuatu untuk didiagnosis atau diobati sendiri.

Jadi, temui dokter untuk diagnosis daripada mengonsumsi suplemen zat besi sendiri.

Membebani tubuh dengan zat besi secara berlebihan bisa berbahaya karena akumulasi zat besi yang berlebihan dapat merusak hati dan menyebabkan komplikasi lainnya.

Sementara, ketika tidak diobati, anemia defisiensi besi dapat menjadi parah dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti:

Diagnosis anemia defisiensi besi

Melansir Health Line, seorang dokter dapat mendiagnosis anemia dengan tes darah.

Ini termasuk:

1. Tes hitung darah lengkap atau complete blood count (CBC)

Tes hitung darah lengkap biasanya merupakan tes pertama yang akan digunakan dokter.

CBC mengukur jumlah semua komponen dalam darah, termasuk:

  • Sel darah merah (sel darah merah)
  • Sel darah putih (leukosit)
  • Hemoglobin
  • Hematokrit
  • Trombosit

CBC memberikan informasi tentang darah Anda yang membantu dalam mendiagnosis anemia defisiensi besi.

Informasi ini meliputi:

Kisaran hematokrit normal adalah 34,9 hingga 44,5 persen untuk wanita dewasa dan 38,8 hingga 50 persen untuk pria dewasa.

Sedangkan, kisaran hemoglobin normal adalah 12,0 hingga 15,5 gram per desiliter untuk wanita dewasa dan 13,5 hingga 17,5 gram per desiliter untuk pria dewasa.

Pada anemia defisiensi besi, kadar hematokrit dan hemoglobin rendah.

Selain itu, sel darah merah biasanya berukuran lebih kecil dari biasanya.

Tes CBC sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan fisik rutin.

Ini adalah indikator yang baik untuk kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Tes CBC juga dapat dilakukan secara rutin sebelum operasi.

Tes ini berguna untuk mendiagnosis anemia jenis ini karena kebanyakan orang yang mengalami kekurangan zat besi tidak menyadarinya.

2. Tes lainnya

Anemia biasanya dapat dikonfirmasi dengan tes CBC.

Dokter mungkin memesan tes darah tambahan untuk menentukan seberapa parah anemia Anda dan membantu menentukan perawatan.

Dokter mungkin juga memeriksa darah Anda melalui mikroskop.

Tes darah ini akan memberikan informasi, antara lain:

  • Tingkat zat besi dalam darah
  • Ukuran dan warna sel darah merah (sel darah merah pucat jika kekurangan zat besi)
  • Tingkat feritin
  • Total kapasitas pengikatan besi (TIBC)

Ferritin adalah protein yang membantu penyimpanan zat besi dalam tubuh Anda.

Kadar feritin yang rendah menunjukkan penyimpanan zat besi yang rendah.

Tes TIBC digunakan untuk menentukan jumlah transferin yang membawa besi.

Sementara, transferin adalah protein yang mengangkut zat besi.

3. Tes untuk perdarahan internal

Jika dokter khawatir bahwa pendarahan internal menyebabkan anemia Anda, tes tambahan mungkin diperlukan.

Salah satu tes yang mungkin Anda lakukan adalah tes okultisme feses untuk mencari darah di tinja Anda.

Darah dalam kotoran Anda mungkin menunjukkan pendarahan di usus Anda.

Dokter mungkin juga melakukan endoskopi, di mana mereka menggunakan kamera kecil pada tabung fleksibel untuk melihat lapisan saluran pencernaan Anda.

Tes EGD atau endoskopi atas, memungkinkan dokter memeriksa lapisan esofagus, lambung, dan bagian atas usus kecil. Kolonoskopi, atau endoskopi bawah, memungkinkan dokter memeriksa lapisan usus besar, yang merupakan bagian bawah usus besar.

Tes ini dapat membantu mengidentifikasi sumber perdarahan gastrointestinal.

https://health.kompas.com/read/2020/12/21/160800768/10-gejala-anemia-defisiensi-besi-yang-perlu-diketahui

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke