Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Penyebab Perut Terasa Panas yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Pernahkah Anda mengeluh perut terasa panas atau terbakar?

Jika iya, Anda tidak sendirian.

Banyak orang pernah juga mengalami rasa terbakar yang sangat spesifik atau nyeri "menggerogoti" di perut.

Biasanya, nyeri jenis ini disebabkan oleh masalah kesehatan lain atau pilihan gaya hidup.

Terkadang, rasa terbakar ini disertai juga dengan gejala lain.

Yang jelas, siapa pun yang secara teratur mengalami perut terasa panas dan gejala serupa, lebih baik bisa segera menemui dokter.

Penting untuk memahami penyebab yang mendasari dan menerima pengobatan yang efektif.

Berikut ini adalah beberapa masalah gastrointestinal mungkin dapat menyebabkan perut terasa panas atau terbakar:

1. Refluks asam lambung

Melansir Health Line, gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan atau esofagus.

Kejadian ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada atau perut bersama dengan nyeri dada, kesulitan menelan, dan batuk kronis.

Jika GERD tidak diobati, penyakit tersebut salah satunya dapat menyebabkan kondisi prakanker yang dikenal sebagai Barrett’s esophagus.

Makanan, minuman, atau bahan tertentu dapat memperburuk GERD.

Ini mungkin termasuk:

  • Cokelat
  • Kafein
  • Jeruk
  • Makanan berlemak dan makanan yang digoreng
  • Perasa mint
  • Makanan pedas
  • Bawang putih
  • Bawang merah atau bawang bombai
  • Makanan berbahan tomat

2. Gastritis (radang lambung)

Gastritis adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan lambung.

Selain perut terasa panas, penderita gastritis sangat mungkin juga mengalami beberapa kondisi ini:

  • Mual
  • Muntah
  • Cepat merasa kenyang saat makan

Terkadang, gastritis dapat menyebabkan tukak lambung, pendarahan lambung, dan peningkatan risiko kanker perut.

3. Infeksi H. pylori

Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri H. pylori, bakterii yang dapat bertahan di dalam lambung.

Sekitar 2/3 orang di seluruh dunia dilaporkan mengidap infeksi H. pylori ini.

Banyak orang tidak memiliki gejala, tetapi beberapa mengalami:

  • Perut terbakar
  • Mual
  • Kehilangan selera makan
  • Perut kembung
  • Penurunan berat badan
  • Sering bersendawa

Infeksi H. pylori adalah penyebab utama tukak lambung dan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker perut.

4. Ulkus peptikum

Ulkus peptikum adalah luka yang berkembang di lapisan dalam perut dan bagian atas usus kecil.

Bukan hanya perut terasa panas, penderita ulkus peptikum mungkin juga mengalami kondisi berikut:

  • Perut begah
  • Sering mengeluh perut kembung
  • Sering bersendawa
  • Heartburn
  • Mual
  • Intoleransi terhadap makanan tertentu

Perlu dipahami, stres dan makanan pedas tidaklah menyebabkan ulkus atau tukak, tetapi dapat memperburuk gejala.

5. Sindrom iritasi usus besar

Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah kelainan usus yang menyebabkan ketidaknyamanan perut, dan terkadang rasa sakit yang membakar.

Gejala IBS lainnya termasuk:

  • Perut kembung
  • Diare
  • Sembelit
  • Lendir di tinja
  • Kram atau kembung
  • Mual

Penyebab pasti IBS sendiri belum diketahui secara pasti.

6. Dispepsia

Merangkum Medical News Today, dispepsia adalah istilah medis untuk hangguan pencernaan. Kondisi ini sebenarnya bisa menjadi gejala masalah pencernaan lainnya.

Perut terasa panas atau terbakar adalah salah satu keluhan umum pada penderita gangguan pencernaan.

Gejala dispepsia lain mungkin termasuk:

  • Perut kembung
  • Mual
  • Perut begah setelah makan
  • Merasa kenyang tanpa makan banyak
  • Heartburn
  • Sering bersendawa

7. Efek samping obat-obatan

Obat-obatan tertentu, terutama antiperadangan nonsteroid (NSAIDs) dapat menyebabkan masalah pencernaan, yang bisa menyebabkan rasa sakit yang membakar di perut.

NSAIDs populer termasuk:

  • Aspirin
  • Celecoxib (Celebrex)
  • Ibuprofen (Motrin, Advil)
  • Naproxen (Aleve, Naprosyn)
  • Indometasin (Indocin)
  • Ketoprofen (Orudis, Oruvail)
  • Oxaprozin (Daypro)

Bicaralah dengan dokter jika Anda mengalami sakit perut saat mengonsumsi NSAIDs.

8. Hernia

Hernia terjadi ketika suatu organ mendorong dan menembus rongga di otot atau jaringan yang terletak di sekitarnya, sehingga menjol keluar.

Ada banyak jenis hernia dan beberapa dapat menyebabkan sensasi terbakar di tempat timbulnya tonjolan.

Gejala hernia lainnya bergantung pada jenis yang dimiliki dan mungkin termasuk:

  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan di dekat area yang terkena
  • Nyeri saat mengangkat
  • Perasaan begah

9. Reaksi terhadap makanan

Reaksi atau intoleransi terhadap makanan tertentu dapat menyebabkan perut teras terbakar pada beberapa individu.

Misalnya, jika tidak toleran terhadap laktosa, seseorang tidak menghasilkan cukup enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa dalam susu.

Ketika mengonsumsi produk susu, hal itu pun dapat menyebabkan keluhan mual, perut kembung, kram, atau perut terasa panas.

Demikian juga, ketika penderita penyakit celiac makan gluten, protein yang ditemukan dalam gandum. Tubuh mereka akan menyerang usus kecil mereka.

Penderita penyakit celiac mungkin mengalami gejala yang berhubungan dengan usus, seperti diare, penurunan berat badan, atau kembung.

10. Merokok

Merokok dapat memengaruhi kondisi kesehatan seluruh tubuh seseorang.

Orang yang merokok lebih mungkin mengembangkan perut terbakar dan masalah pencernaan, seperti:

  • GERD
  • Tukak lambung
  • Penyakit Crohn

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sekitar 1/5 orang dewasa AS merokok dan setiap tahun, sekitar 443.000 orang di sana meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh merokok.

11. Efek samping konsumsi alkohol

Mengonsumsi alkohol dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan rasa terbakar di perut.

Minum terlalu banyak alkohol di antaranya dapat menyebabkan kondisi:

  • Tukak lambung
  • Radang perut
  • Masalah gastrointestinal lainnya

Beberapa orang juga mengalami intoleransi alkohol, suatu kondisi yang menghambat tubuh mencerna alkohol.

12. Kanker lambung

Terkadang, kanker bisa menyebabkan sensasi panas di perut.

Gejala kanker lambung lainnya bisa meliputi:

  • Kelelahan
  • Perasan kepenuhan di perut bagian atas
  • Mengalami heartburn atau gangguan pencernaan parah
  • Mual
  • Muntah DARAH
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Anemia
  • Darah di tinja

Namun, The American Cancer Society mencatat bahwa gangguan non-kanker lainnya jauh lebih mungkin menyebabkan banyak gejala tersebut.

Diagnosis penyebab perut terasa panas

Diagnosis pada umumnya dimulai dengan pemeriksaan fisik.

Seorang dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala seseorang, serta diet, gaya hidup, dan obat apa pun yang telah diminum.

Dokter mungkin menggunakan alat lain untuk membantu mendiagnosis masalah yang mendasari perut terasa panas, seperti ultrasound (USG) atau endoskopi.

Dokter mungkin juga memesan tes, seperti tes napas untuk memeriksa H. pylori.

Begitu dokter menemukan penyebab yang mendasari sensasi terbakar di perut, mereka dapat merekomendasikan pengobatan.

https://health.kompas.com/read/2021/02/25/180900068/12-penyebab-perut-terasa-panas-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke