KOMPAS.com - Pankreatitis adalah peradangan di pankreas.
Pankreas adalah kelenjar berbentuk lonjong yang terletak di bagian kiri atas perut, tepatnya di belakang organ lambung.
Pankreas menghasilkan enzim yang membantu pencernaan dan hormon yang membantu mengatur cara tubuh memproses gula (glukosa).
Kasus pankreatitis ringan mungkin dapat hilang tanpa pengobatan, tetapi kasus yang parah bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Sebelum berkembang menjadi parah, maka baik bagi siapa saja untuk dapat mengenal beragam gejala prankeatitis sebagai upaya deteksi dini.
Gejala pankreatitis
Pankreatitis dapat terjadi pada seseorang sebagai pankreatitis akut maupun pankreatitis kronik.
Merangkum Health Line, pankreatitis akut adalah pankreatitis yang sering kali muncul secara tiba-tiba atau mendadak.
Peradangan biasanya hilang dalam beberapa hari setelah perawatan dimulai, tetapi beberapa kasus mungkin memerlukan rawat inap di rumah sakit.
Pankreatitis akut lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak. Batu empedu adalah penyebab pankreatitis akut paling utama pada orang dewasa.
Sedangkan pankreatitis kronis adalah peradangan pankreas yang muncul kembali secara konsisten atau terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Orang dengan pankreatitis kronis dapat mengalami kerusakan permanen pada pankreas dan komplikasi lainnya. Jaringan parut berkembang dari peradangan yang berlanjut ini.
Pankreatitis dapat merusak sel-sel yang memproduksi insulin, hormon yang dikeluarkan oleh pankreas yang mengatur jumlah gula dalam darah penderita. Hal ini pun dapat menyebabkan diabetes pada sekitar 45 persen penderita pankreatitis kronis.
Penggunaan alkohol jangka panjang menyebabkan sekitar 70 persen kasus pankreatitis kronis pada orang dewasa.
Penyakit autoimun dan genetik, seperti fibrosis kistik juga dapat menjadi penyebab pankreatitis kronis pada beberapa orang.
Melansir Mayo Clinic, tergantung pada jenis yang dialami, tanda dan gejala pankreatitis dapat bervariasi pada masing-masing orang.
Tanda dan gejala pankreatitis akut yang dapat terjadi, meliputi:
Sedangkan, tanda dan gejala pankreatitis kronis yang dapat dikenali, termasuk:
Kapan harus ke dokter?
Sebaiknya buahlah janji dengan dokter jika Anda mengalami sakit perut yang terus-menerus.
Sementara itu, segeralah cari bantuan medis jika sakit perut Anda sangat parah sehingga Anda tidak dapat duduk diam atau menemukan posisi yang membuat Anda lebih nyaman.
Diagnosis prankeatitis
Dokter kemungkinan akan menggunakan kombinasi tes darah dan studi pencitraan untuk membuat diagnosis prankeatitis.
Melansir WebMD, jika Anda menderita pankreatitis akut, Anda akan mengalami sakit perut yang parah dan tes darah mungkin menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tingkat enzim pankreas Anda.
Berbagai jenis USG, MRI, dan CT-scan dapat mengungkapkan anatomi pankreas Anda, tanda-tanda peradangan, serta informasi tentang kondisi saluran empedu dan pankreas.
Tes lemak feses juga dapat menentukan apakah kotoran Anda memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dari biasanya.
Tes fungsi pankreas juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis prankreatitis.
Tes fungsi pankreas akan menunjukkan apakah pankreas Anda merespons sekretin secara normal.
Sekretin adalah hormon yang menyebabkan pankreas mengeluarkan cairan yang membantu mencerna makanan.
Selama tes, dokter akan memasukkan selang melalui hidung atau tenggorokan Anda dan turun ke usus kecil Anda.
Dokter akan menyuntikkan sekretin ke pembuluh darah Anda, lalu mengambil sampel cairan melalui selang.
Dokter akan mengirimkan cairan ke laboratorium untuk membantu mendiagnosis pankreatitis atau kondisi lain yang memengaruhi pankreas Anda.
https://health.kompas.com/read/2021/03/11/101000068/gejala-pankreatitis-radang-pankreas-yang-perlu-diwaspadai