Kondisi penis bengkok ini terkadang membuat sebagian pria khawatir kesehatan seksualnya ikut terganggu.
Berikut penjelasan lebih lanjut penyebab penis bengkok dan kapan perlu waspada.
Penyebab penis bengkok
Dilansir dari Harvard Health Publishing, penis bengkok ke kiri atau ke kanan saat ereksi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.
Dengan catatan, penis bengkok tidak disertai rasa nyeri dan tidak mengganggu aktivitas seksual.
Ada beberapa penyebab penis bengkok yang biasanya disertai rasa sakit dan mengganggu fungsi seksual, antara lain:
Di luar kondisi tersebut, penis bengkok juga bisa menjadi gejala penyakit langka peyronie.
Penis bengkok gejala penyakit peyronie
Melansir NHS, peyronie adalah penyakit yang membuat penis bengkok saat ereksi. Masalah kesehatan pria ini jamak menyerang kaum Adam di atas usia 40 tahun.
Selain penis bengkok, gejala penyakit peyronie antara lain:
Di beberapa kasus yang parah, peyronie membuat penderitanya mengalami kesulitan berhubungan seks dan menyebabkan disfungsi ereksi.
Penyebab penyakit peyronie kebanyakan berasal dari cedera saat berhubungan seks.
Cara mengatasi penis bengkok
Penis bengkok yang tidak disertai rasa sakit atau tidak mengganggu hubungan seks umumnya tidak perlu diobati.
Sedangkan untuk penderita penyakit peyronie, masalah kesehatan ini bisa diatasi dengan terapi obat steroid.
Untuk kasus yang parah, cara mengatasi penis bengkok memerlukan operasi.
Operasi biasanya direkomendasikan sebagai opsi terakhir apabila penis bengkok sudah tidak merespons pengobatan.
Operasi atau tindakan bedah untuk meluruskan penis bengkok dilakukan sesuai penyebabnya.
Ada yang menghilangkan plak biang penis bengkok, menempelkan kulit atau jaringan untuk meluruskan penis, sampai menanamkan alat untuk meluruskan penis.
Jika Anda khawatir dengan penis bengkok bisa mengganggu fungsi seksual, konsultasikan ke dokter.
Penis bengkok umumnya bukan masalah kesehatan serius dan tidak terkait dengan kanker.
https://health.kompas.com/read/2021/03/15/200100268/penis-bengkok-normal-atau-tidak-