Mengenal Berbagai Penyebab Pening di Kepala

KOMPAS.com - Pening di kepala bukanlah hal yang harus Anda abaikan.

Sebab, kondisi ini bisa membuat kita kehilangan keseimbangan tubuh, kepala berdenyut nyeri, dan badan terasa limbung.

Pening di kepala juga bisa menyebabkan mual, masalah penglihatan, dan penurunan fokus.

Lalu apa penyebab pening di kepala?

Pening dikepala bisa terjadi karena adanya masalah di telinga bagian dalam, otak atau leher.

Hal ini juga bisa terjadi karena neurologis atau yang berhubungan dengan jantung atau dapat disebabkan oleh perubahan dalam pengobatan.

Namun, hal yang paling sering memicu pening adalah vertigo, tepatnya vertigo posisi paroksismal jinak.

Vertigo posisi paroksismal jinak terjadi saat kristal kecil kalsium karbonat di dalam salah satu organ telinga bagian dalam terlepas dan berpindah ke bagian lain dari telinga bagian dalam.

Pening biasanya berlangsung kurang dari satu menit saat Anda melakukan gerakan posisi seperti membungkuk, melihat ke atas, berguling di tempat tidur atau berpindah dari posisi berbaring ke duduk atau duduk ke posisi berbaring.

Jika Anda mengalami gejala awal yang akut termasuk pening, mual atau muntah, ketidakseimbangan, dan gangguan penglihatan, hal ini dapat disebabkan oleh neuritis vestibular.

Kondisi ini mungkin terjadi setelah infeksi saluran pernapasan atas atau infeksi saluran pencernaan.

Jika Anda mengalami gejala yang mirip dengan neuritis, hal ini juga terkait dengan gangguan pendengaran dan tinnitus karena kondisi yang disebut labirinitis vestibular.

Disisi lain, pening dikepala juga bisa terjadi karena adanya Tumor jinak yang tumbuh di saraf vestibulocochlear disebut neuroma akustik.

Saraf vestibulocochlear bertanggung jawab untuk mentransmisikan informasi suara dan keseimbangan dari telinga bagian dalam ke otak.

Pening dikepala juga bisa terjadi karena gangguan yang berhubungan dengan tulang belakang leher. Kondisi ini bisa saja terjadi meskipun Anda tidak mengalami sakit leher.

Pening dikepala bisa menjadi tanda adanya gangguan serius di tubuh. Hal ini terutama terjadi jika disertai dengan gejala berikut:

• Gangguan bicara.
• Penglihatan kabur.
• Nyeri atau mati rasa atau kesemutan di lengan.
• Mual.
• Sakit kepala parah.
• Nyeri dada.
• Tekanan atau beban.
• Sesak napas.